Selain itu, akulturasi atau percampuran budaya Hindu-Buddha dengan budaya Nusantara yang masih ada seiring perkembangannya, didukung atau dilestarikan pula oleh masyarakat lokal atau masyarakat setempat di mana budaya itu ada.
Dengan masuknya budaya Hindu-Buddha, terjadi akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha.
Akulturasi tersebut yang membentuk budaya baru berwujud seperti seni bangunan, seni pertunjukkan, seni rupa dan ukir, seni sastra dan aksara, sistem kepercayaan hingga sistem pemerintahan.
Misalnya seni pertunjukkan wayang yang merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya Indonesia dan Hindu-Buddha.
Isi dan cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, sementara wayangnya adalah kebudayaan asli Indonesia.
Dalam pertunjukkan wayang juga terdapat gamelan, salah satu seni pertunjukan asli Indonesia yang dimiliki sejak sebelum masuknya Hindu-Buddha.
Gamelan sendiri mengalami perkembangan, baik dalam bentuk maupun kualitasnya ketika Hindu-Buddha masuk ke Nusantara.
Hingga saat ini, pertunjukkan wayang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia, terutama di tengah masyarakat Jawa.
Itulah penjelasan mengenai siapa pendukung budaya Hindu-Buddha saat ini.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR