Sejak saat itu, Isabella tidak lagi menjadi tanggung jawab orangtuanya, dia pindah ke Inggris, yang dibesarkan oleh seorang pengasuh Prancis di istananya sendiri di Kastil Windsor.
Isabella dinobatkan sebagai Ratu Inggris pada tahun 1397, tetapi dia terus tinggal di rumahnya sendiri.
Raja mengunjunginya secara teratur, dan pasangan itu mengembangkan ikatan persahabatan.
Isabella dan pelayannya dengan penuh semangat menunggu kunjungan Raja karena mereka menganggapnya lucu dan baik.
Mungkin bila Isabella sudah cukup umur dan persatuan dengan Richard telah berkemang, mereka bisa saja menikah dengan bahagia, tetapi itu tidak terjadi.
Pada tahun 1399, paman Isabella, Louis I, Adipati Orleans, merebut kekuasaan di Prancis dari ayahnya yang tidak stabil.
Dia tidak ingin melanjutkan perdamaian dengan Prancis, jadi dia mendukung saingan dan sepupu Raja Richard bernama Henry Bolingbroke dalam tujuannya untuk meninggalkan Prancis dan menguasai Inggris.
Pada saat itu, Raja Richard sedang pergi ke Irlandia, sehingga relatif mudah bagi Henry Bolingbroke untuk mendapatkan dukungan dari banyak bangsawan Inggris.
Selama periode ini, Isabella dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dan akhirnya dimasukkan ke dalam tahanan rumah, pengalaman yang menakutkan bagi seorang anak.
Pada Agustus 1399, Raja Richard II menyerah kepada para pemberontak, dia dipenjarakan, dan pada 13 Oktober, Inggris memiliki raja baru dengan Henry Bolingbroke menjadi Raja Henry IV dari Inggris.
Pada bulan Februari tahun berikutnya, diumumkan bahwa Richard sang Raja yang digulingkan meninggal, meski belum jelas bagaimana dia meninggal.
Masih muda dan janda, Isabella terjebak di Inggris dengan nasib yang tidak jelas.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR