Amangkurat II pun menghukum mati Trunojoyo pada 2 Januari 1680.
Trunojoyo dihukum mati dengan cara ditusuk oleh Amangkurat II menggunakan keris Kyai Balabar di jantung hingga menembus punggung.
Lebih jauh, Amangkurat II mencabik-cabik tubuh Trunojoyo hingga memenggal kepala Trunojoyo.
Atas perintah Amangkurat II, hati Trunojoyo dikeluarkan, dicabik-cabik lantas hati harus dimakan mentah-mentah oleh para petinggi keraton.
Kepalanya dijadikan keset untuk membersihkan kaki abdi dalem dan pelayan keraton.
Namun tak cukup sampai disitu, kepala Trunojoyo kemudian juga ditumbuk sampai hancur di lumpang batu.
Baca Juga: Siapa Itu Sultan Agung yang Tidak Pernah Mau Berdamai dengan VOC?
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR