Namun, beberapa ahli mengatakan, Kim juga bisa mengirim pesan dengan sengaja memamerkan persenjataan Korea Utara selama periode konflik global yang meningkat.
"Mereka ingin mengingatkan dunia bahwa mereka tidak boleh diabaikan, dan insinyur mereka bekerja sepanjang waktu untuk mengembangkan senjata nuklir dan sistem pengiriman," kata Lankov.
Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS di Hawaii, menggemakan sentimen ini.
"Kim meluncurkan rudal untuk membangkitkan perhatian terhadap dirinya sendiri, tetapi juga untuk menciptakan tekanan bagi Jepang dan Amerika Serikat untuk melibatkannya," katanya.
Dia menambahkan bahwa Korea Utara mungkin juga merasa berani untuk bertindak sekarang sementara Barat terganggu dengan perang di Ukraina.
"(Uji coba rudal) dimulai pada bulan Januari, yaitu saat kami mulai melaporkan apa yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin melawan Ukraina," kata Schuster.
"Kim Jong-Un melakukan apa yang dia pikir dia bisa lolos, dia tidak mengharapkan reaksi keras AS apa pun," katanya.
Lankov mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina mungkin juga meningkatkan kepercayaan Kim karena itu menunjukkan bahwa jika Anda memiliki senjata nuklir, Anda hampir bisa mendapatkan impunitas.
Kim telah mempelopori program pengembangan senjata agresif yang jauh melampaui upaya ayah dan kakeknya.
Keduanya mantan pemimpin Korea Utara dan para ahli mengatakan program nuklir negara itu adalah inti dari ambisi Kim.
Pada bulan September, Korea Utara mengesahkan undang-undang yang menyatakan dirinya sebagai negara senjata nuklir, dengan Kim bersumpah untuk tidak pernah menyerah senjata nuklir.
Undang-undang itu juga menunjukkan harapan Korea Utara untuk memperkuat hubungannya dengan China dan Rusia, kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR