Baca Juga: Tergolong Hewan Purba, Sisik Trenggiling Ternyata Bernilai Miliaran
"Kenapa demikian, ini kejadian sudah ketiga kalinya. Ketika kejadian kedua saya turun ke lokasi," sambungnya.
Saat kejadian kedua, Tajudin sudah menegur sopir truk tersebut, yang muatannya merusak pagar atau pembatas pipa gas.
Sopir tersebut juga sudah membuat surat pernyataan agar tak melintas dengan muatan berlebih.
"Pada kejadian kedua, di grup whatsapp, ada warga sampai bilang ini kerjaan dewan ngapain, sampai kejadian dua kali," katanya,
"Karena saya merasa terusik, saya turun dan memperbaiki lah dengan surat pernyataan mereka tidak akan mengulangi lagi.
Namun, sopir truk itu belum jera dan nekat melintas dengan muatan mengenai pagar pembatas pipa gas.
"Nah tadi kebetulan saya baru dinas dari Tangerang Selatan, tiba-tiba ditelpon lagi saya oleh warga masyarakat sekitar situ. Karena gak ada yang berani menegur kepada pihak sopir itu," katanya.
Tajudin langsung turun tangan, dan menghukum sopir truk tersebut hingga push-up dan terguling-guling.
"Akhirnya saya spontan pada kejadian yang ketiga ini, saya memuncak emosinya. Tapi saya mohon maaf tadi sudah ketemu juga dengan pihak tol, mediasi," ujarnya.
Ia mengatakan, apa yang dilakukannya karena emosi memuncak, setelah kejadin itu berulang-ulang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR