Suku Hun adalah ahli berkuda yang menghormati kuda dan terkadang tidur di atas kuda.
Mereka belajar menunggang kuda sejak usia tiga tahun dan, menurut legenda, wajah mereka dipotong pada usia muda dengan pedang untuk mengajari mereka menahan rasa sakit.
Hun mengambil pendekatan yang unik untuk berperang.
Mereka bergerak cepat di medan perang dan bertempur dalam keadaan kacau balau, yang membingungkan musuh mereka.
Mereka ahli memanah yang menggunakan busur tulang.
Anak panah mereka bisa mengenai orang yang berjarak 73 meter dan jarang meleset dari sasaran.
Berkat pengalaman mereka mengikat kuda dan ternak, orang Hun dengan terampil mengikat musuh mereka di medan perang, dengan brutal mencabik-cabik kuda mereka dan menyeret mereka menuju kematian.
Mereka juga menggunakan pendobrak untuk menerobos tembok pertahanan Romawi.
Tapi senjata utama Hun adalah rasa takut.
Konon orang tua Hun menempatkan pengikat di kepala anak-anak mereka, yang secara bertahap merusak tengkorak mereka dan membuat mereka terlihat mengancam.
Orang Hun membunuh pria, wanita dan anak-anak dan menghancurkan hampir semua orang.
Mereka menjarah dan jarang membawa tawanan.
Namun, ketika mereka melakukannya, mereka memperbudak mereka.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR