Karena perpecahan internal dan berbagai tekanan asing, Gerombolan Emas terpecah pada akhir abad ke-14 menjadi kelompok Tartar Kazan dan Astrakhan di Sungai Volga, Sibir di Siberia barat, dan Krimea.
Rusia menaklukkan 3 kelompok ini pada abad ke-16, tetapi khanat Krimea menjadi negara bawahan Turki Utsmani sampai dianeksasi ke Rusia oleh Catherine the Great pada tahun 1783.
Mereka kemudian mengembangkan organisasi sosial yang kompleks, dan kaum bangsawan mempertahankan kepemimpinan.
Kepala pemerintahannya diisi oleh khan dari Tartar terkemuka (Kazan khanat), yang sebagian keluarganya bergabung dengan bangsawan Rusia melalui persetujuan langsung pada abad ke-16.
Stratifikasi dalam masyarakat Tartar ini berlanjut hingga Revolusi Rusia tahun 1917.
Selama abad ke-9 hingga ke-15, ekonomi Tartar didasarkan pada pertanian campuran dan penggembalaan hewan ternak.
Orang-orang Tartar juga mengembangkan tradisi pengerjaan kayu, keramik, kulit, kain, logam dan telah lama dikenal sebagai pedagang.
Selama abad ke-18 dan ke-19, mereka mulai mendapat posisi dalam Kekaisaran Rusia sebagai agen komersial dan politik, guru, dan administrator wilayah Asia Tengah yang baru dimenangkan.
Lebih dari 1,5 juta Tartar Kazan masih tinggal di wilayah Volga dan Ural, dan mereka merupakan sekitar setengah dari populasi di republik Tatarstan.
Mereka sekarang dikenal sebagai Volga Tatar dan merupakan kelompok Tatar terkaya yang paling maju secara industri.
Hampir satu juta lebih Tartar tinggal di Kazakhstan dan Asia Tengah, sedangkan Tartar Siberia, yang jumlahnya hanya sekitar 100.000, hidup tersebar di Siberia barat.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR