Jelaskan Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak! Begini Awal Berdirinya Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa Ini

Khaerunisa

Penulis

Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak.
Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak.

Intisari-Online.com - Jelaskan latar belakang berdirinya Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Kerajaan Demak dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan pada akhir abad ke-15.

Kerajaan ini masih memiliki hubungan dengan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara, Majapahit.

Pendiri Kerajaan Demak pada 1478 adalah Raden Patah, yang merupakan putra Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit yang berkuasa antara 1468-1478.

Meski kerajaan Majapahit bercorak Hindu Buddha, namun berbeda dengan Raden Patah yang memilih untuk memeluk Islam.

Bahkan sejak kecil, ia juga tidak tinggal di lingkungan Majapahit, tetapi di Palembang.

Itu tak lepas dari sang ibu, Siu Ban Ci, yang merupakan seorang Muslim Tionghoa dan juga putri dari Syekh Bentong, salah satu ulama yang merintis Islamisasi Jawa.

Bagaimana awal mula berdirinya Kerajaan Demak oleh Raden Patah?

Baca Juga: 8 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Berkuasa Antara Abad ke-16 hingga ke-18, Apa Saja?

Baca Juga: Sejarah Kereta Api Indonesia yang Terlupakan, Ada Tragedi Kecelakaan yang Mengerikan

Demak pada awalnya merupakan kadipaten di bawah Kerajaan Majapahit, daerah tersebut bernama Bintoro atau Gelagahwangi.

Ada beberapa pendapat terkait bagaimana Raden Patah mendapatkan daerah tersebut untuk dikuasai.

Pendapat pertama menyatakan bahwa Raden Patah meminta kepada ayahnya sebuah daerah otonom untuk dikelola.

Kemudian Prabu Brawijaya V memberikan daerah di Demak kepada putranya itu dan mengangkatnya sebagai adipati di wilayah tersebut.

Namun, ketika Raden Patah berhasil membawa kemajuan untuk daerah tersebut, konon hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran bagi Prabu Brawijaya V bahwa putranya akan memberontak dan melepaskan diri.

Kekhawatiran itu rupanya menjadi kenyataan saat Raden Patah berniat untuk mengislamkan Kerajaan Majapahit dan melancarkan serangan.

Akibatnya, keadaan Majapahit yang telah bergejolak oleh masalah internal pun semakin terpuruk.

Meski begitu, kekuasaan Kerajaan Majapahit baru benar-benar berakhir pada 1527, setelah ditaklukkan oleh pasukan Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak.

Baca Juga: Padahal Dikenal Seisi Indonesia JadiOrang yang Menembak Brigadir J, Kenapa Pasal yang Menjerat Bharada EBerbeda denganBrigadir RR yang KiniJuga Jadi Tersangka?

Baca Juga: Awalnya Jadi Saksi Kunci dalam Kasus Brigadir J, Kini Brigadir RR Malah Ikut Terseret Hingga Ditetapkan Jadi Tersangka, Sosoknya Masih Jadi Misteri

Sementara versi kedua yaitu mengisahkan bahwa Demak bukanlah daerah yang diberikan Prabu Brawijaya V kepada Raden Patah, melainkan daerah yang dibuka Raden Patah atas petunjuk gurunya, Sunan Ampel.

Raden Patah diperintahkan oleh gurunya itu, yang sekaligus rekan dakwah kakeknya, untuk merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi.

Dalam perantauannya itulah Raden Patah menemukan tempat yang dimaksud Sunan Ampel kemudian menamainya sebagai Demak.

Dengan bantuan Wali Songo, Raden Patah kemudian membangun Kerajaan Demak hingga menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam.

Kemudian, setelah merasa kuat karena memiliki daerah yang strategis dan mempunyai dukungan dari wali sanga, para wali menyarankan agar Raden Patah menjadikan Demak sebagai kerajaan Islam dan sepenuhnya memisahkan diri dari Kerajaan Majapahit.

Raden Patah kemudian mengumpulkan para pengikutnya untuk melawan Kerajaan Majapahit.

Setelah Kerajaan Majapahit berhasil dikalahkan, Kerajaan Demak resmi berdiri sebagai kerajaan Islam.

Itulah kedua versi awal berdirinya kerajaan Demak.

Baca Juga: Berkaca dari Invasi Rusia ke Ukraina, China Akan Gunakan Taktik Ini Untuk Menyerang Taiwan, Barat Dijamin Tidak Bisa Berkutik Gara-gara Hal Ini

Baca Juga: Angkringan Kembang Ungaran, Mulai dengan Rp8.000 Bisa Makan Kenyang Pikiran Tenang

Untuk tahun berdirinya Kerajaan Demak juga memiliki beberapa versi.

Beberapa sejarawan berpendapat Kesultanan Demak didirikan pada 1500 M, dan sebagian lainnya meyakini tahun 1478 atau setahun sebelum berdirinya Masjid Agung Demak.

Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa ini mencapai masa kejayaannya pada saat pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546 M).

Ia merupakan raja ketiga Kerajaan Demak, yaitu setelah Raden Patah yang wafat pada 1518 dan Adipati Unus (1518-1521 M).

Pada masa kekuasaannya, Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam dan wilayahnya meluas hingga ke Jawa bagian timur dan barat.

Sultan Trenggono wafat pada 1546 saat melakukan penyerangan ke Pasuruan.

Setelah wafatnya Sultan Trenggono, Kerajaan Demak perlahan mulai runtuh,

Kerajaan ini akhirnya benar-benar jatuh ke tangan Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, pendiri Kerajaan Pajang, pada akhir abad ke-16.

Baca Juga: Pantas Berani Pasang Badan untuk Bharada E saat Pengacara Sebelumnya 'Nyerah', Deolipa Yumara yang Ditunjuk Bareskrim Ternyata Sudah 'Merem' Tangani Kasus 'Keluarga Polisi'

Baca Juga: Sidang Pertama BPUPKI Membahas tentang Dasar Negara, Seperti Apa Hasilnya?

(*)

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah IntisariCara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait