Ada dua jenis kalender yang akan dicetak, di antaranya adalah kalender meja dan gantung dengan harga berbeda.
Harganya sendiri, untuk kalender meja diperkirakan seharga Rp27 ribu per unitnya, dengan jumlah 5.000 unit.
Lalu, untuk kalender gantung harganya berkisar Rp45 ribuan dengan jumlah sekitar 15 ribu unit.
Sementara itu, nominal fantastis tersebut sempat mendapat krititan dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi).
Formappi meminta anggaran kalender tersebut untuk distop.
Namun, menurut Indra yang mengutip pernyatan Presiden Jokowi bahwa untuk menghidupkan kembali ekonomi masyarakat.
Karena menurutnya, pembelian suatu produk dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.
Hal itu, sejalan dengan yang dilakukan oleh DPR RI yang melakukan pembelian suatu produK untuk menghidupkan kembali perekonomian.
"Kegiatan kita untuk menghidupkan ekonomi juga, ini juga harus dipikirkan sesuai dengan imbauan Presiden, untuk melakukan proses ekonomi bergerak," katanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR