Pada tahun 649 M, Kaisar Taizong meninggal, dan Raja Songtsen Gampo serta Ratu Wencheng sangat sedih.
Raja Songtsen Gampo mengirimkan persembahan korban untuk pemakamannya.
Dia juga mengirim surat kepada Kaisar baru, Gaozong, meyakinkan tentang kesetiaannya dan akan membantu China secara militer kapan pun mereka membutuhkan bantuan.[
Kaisar Gaozong berterima kasih kepada Raja Songtsen Gampo dan memberinya posisi Hakim Xihai.
Setahun kemudian pada tahun 650 M, Raja Songtsen Gamp meninggal, yang membuat Kaisar Gaozong sedih dengan kematiannya.
Dia mengirim seorang pejabat istana terkemuka untuk menghadiri pemakaman Raja Tibet dan untuk menyampaikan belasungkawa kepada Ratu Wencheng.
Ratu Wencheng meminta Kaisar Gaozong untuk menyediakan Putri Tang untuk Raja Tibet yang baru, namun diabaikannya permintaan itu.
Itu akan menjadi lima puluh tujuh tahun lagi sebelum Dinasti Tang akan mengirim putri lain ke Tibet.
Putri Jincheng yang menikah dengan Kaisar Tride Tsuktsen dari Tibet pada tahun 707 M.
Ratu Wencheng tidak pernah kembali ke Tang Cina, dia tinggal di Tibet selama empat puluh tahun.
Dia meninggal pada tahun 680 M, yang membuat orang-orang Tibet sangat berduka atas kematiannya dan memberinya pemakaman yang tidak pernah dilakukan oleh wanita Tibet sebelumnya.
Perbuatan baiknya dibacakan dan dicatat. Dia masih tetap dicintai oleh China dan Tibet hari ini.
Tanggal kedatangan dan ulang tahunnya masih dirayakan di Tibet setiap tahun.
Kisahnya diceritakan selama berabad-abad melalui drama dan lagu di Cina dan Tibet.
Orang Tibet akan selalu mengingat Ratu mereka dan sumbangan yang telah diberikannya untuk membantu memperkuat negara angkatnya.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR