Kekosongan kas membuat Indonesia mengalami hiperinflasi pada awal kemerdekaan.
Karena itu, satu-satunya cara adalah melakukan pinjaman nasional, yang dicetuskan pertama kali oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman.
Program ini didukung Bank Tabungan Pos, yang membentuk pemerintah untuk menyalurkan pinjaman.
Kemudian, pada 30 Oktober 1946, Indonesia mengeluarkan mata uang kertas pertama yang disebut Oeang Republik Indonesia (ORI).
Mata uang ini digunakan sebagai alat pembayaran, sekaligus pengganti mata uang Jepang.
Seribu mata uang Jepang, bernilai satu rupiah ORI.
Pengedaran mata uang ORI mulai mengalai masalah pada Agresi Militer Belanda I dan II.
Dalam agresi ini setiap daerah Indonesia harus mengeluarkan banyak biaya untuk perang.
Namun, Indonesia tak kehabisan akal demi menembus blokade ekonomi Belanda, pemerintah Indonesia melakukan diplomasi beras.
Ini dilakukan Perdana Menteri Sutan Syahrir, untuk menekan kelaparan.
Indonesia menekan surplus beras, sekitar 200.000-400.000 ton.
Sehingga pemerintah Indonesia memutuskan mengirim bantuan beras sebanyak 500.000 ton ke India.
Melaui bantuan ini, India menjadi negara Asia paling aktif dalam membantu perjuangan diplomasi RI di forum internasional.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR