Intisari-Online.com - Inilah bagaimana proses sidang tidak resmi yang dilaksanakan BPUPKI.
Selain sidang resmi yang dilaksanakan BPUPKI, badan yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu terkait kemerdekaan Indonesia ini juga melaksanakan sidang tidak resmi.
Sidang tidak resmi BPUPKI dilaksanakan usai sidang pertama BPUPKI tidak menghasilkan keputusan akhir terkait dasar negara Indonesia.
Agenda sidang pertama BPUPKI adalah membahas tentang dasar negara Indonesia. Sidang ini dipimpin oleh ketua BPUPKI, Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Sejak hari pertama hingga hari terakhir sidang pertama BPUPKI, ada 3 tokoh yang menyampaikan usulannya, di antaranya Mohammad yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Dari tiga rumusan yang dipaparkan para tokoh tersebut, milik Soekarno yang disampaikan pada 1 Juni 1945 paling diterima oleh seluruh peserta sidang.
Dengan sidang pertama BPUPKI yang belum mencapai kesepakatan, maka pada 22 Juni 1945 diadakan sidang tidak resmi panitia kecil dengan 38 anggota BPUPKI.
Bagaimana proses sidang tidak resmi yang dilaksanakan BPUPKI?
Panitia kecil yang dibentuk pada sidang pertama BPUPKI itu diketuai oleh Soekarno.
Baca Juga: Inilah Bagaimana Proses Sidang Resmi yang Dilaksanakan BPUPKI
Baca Juga: Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa, di Tempat Ini Tersimpan Puluhan Lokomotif Kereta Uap Kuno
Panitia Kecil terdiri dari delapan orang perwakilan berbagai golongan. Mereka adalah:
Oleh karena itu, di dalam Panitia Kecil dibentuk lagi kepanitiaan lain untuk memecah kebuntuan tersebut yakni Panitia Sembilan.
Panitia Sembilan juga diketuai Soekaro, dengan wakilnya Mohammad Hatta, lengkapnya terdiri dari:
Hasil Sidang Panitia Kecil Disampaikan Soekarno dalam Sidang Kedua BPUPKI
Pada 10 Juli 1945, yaitu hari pertama sidang kedua BPUPKI, Soekarno membacakan Piagam Jakarta yang dirancang Panitia Sembilan dan telah disetujui Panitia Kecil.
Selain itu, Soekarno juga menyampaikan laporan selaku ketua Panitia Kecil.
Seperti dikutip dari Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah Perumusan Pancasila (2018), dua hal yang dilaporkan Soekarno yakni:
Kelompok usulan yang paling banyak adalah yang meminta kemerdekaan secepatnya. Sehingga, tiga usul yang disampaikan Soekarno untuk BPUPKI yakni:
Itulah bagaimana proses sidang tidak resmi yang dijalankan BPUPKI di antara sidang pertama dan sidang keduanya.
(*)