Pembangunan jaringan kereta api di Ambarawa oleh NISM sendiri merupakan syarat yang harus dipenuhi guna mendapatkan izin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).
Lalu, sebagai tempat pemberhentian akhir dibangunlah Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa).
Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.
Kemudian pada 1976, stasiun ini dinonaktifkan untuk dijadikan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.
Adapun, alih fungsi stasiun menjadi museum merupakan upaya untuk menyelamatkan lokomotif uap.
Alasan lain dipilihnya Ambarawa sebagai museum kereta api yaitu karena kota ini memiliki latar belakang sejarah yang berkaitan dengan Pertempuran Ambarawa.
Pada saat itu, Stasiun Ambarawa pun masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan.
Itulah sejarah Museum Kereta Api Ambarawa, museum yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata Anda ketika mengunjungi Semarang.
(*)
Ingin ulasan lengkap tentang sejarah kerata api Indonesia? Silakan beli koleksi Intisari terbaru di Grid Store atau Gramedia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR