Intisari-Online.com - Seperti bangsa Eropa lainnya, faktor kedatangan Belanda ke Indonesia pada akhir abad ke-16 adalah untuk mencari rempah-rempah.
Kekayaan rempah-rempah yang dimiliki Indonesia kemudian memicu persaingan antara Belanda dengan bangsa Eropa lain yang lebih dulu sampai di kepulauan nusantara.
Bahkan, ambisi mereka untuk menguasai rempah-rempah juga menimbulkan persaingan antarkelompok atau kongsi dagang dalam satu bangsa.
Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang berdirinya kongsi dagang VOC (Vereenidge Oost Indische Compagnie).
Sejak Jan Pieterszoon Coen mulai mendirikan kastil di pinggiran Sungai Ciliwung untuk kemudian membangun kota bernama Batavia di awal abad ke-17, sejak itulah keberadaan budak mulai tumbuh.
Semula hanya digunakan sebagai tenaga kerja.
Namun, kemudian budak menjadi penakar status sosial bagi pejabat VOC.
Maka sistem perdagangan budak pun berkembang, calo budak pun menjamur.
Keberadaan budak perempuan ikut menghidupkan, bahkan menyuburkan, praktik kumpul kebo di Batavia.
Bahkan sistem pergundikan jadi cikal bakal prostitusi.
Kasus cinta gelap serta dunia per-nyai-an muncul dan terus berkembang.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR