Enam tahun kemudian, Naresuan ditukar dengan saudara perempuannya.
Raja mengambil adiknya itu sebagai istri keduanya dan mengirim Naresuan untuk melayani sebagai putra mahkota Siam, dan itu adalah gelar yang memiliki sedikit kekuatan nyata.
Naresuan dipanggil untuk membantu burma menaklukkan Kekaisaran Khmer.
Ketika dia berusia enam belas tahun, dia pertama kali merasakan pengalaman perang ang sebenarnya, dan dia tidak mengecewakan.
Pada suatu ketika, setelah beberapa serangan frontal yang gagal di benteng Khmer yang kuat, Naresuan mengambil inisiatif untuk memanjat tebing terjal lurus ke atas, menyelinap ke dalam kastil.
Dia lalu membunuh semua tentara yang bertaha, atau membuat mereka pingsan, dan membuka gerbang untuk tentara Burma.
Pada tahun 1583, saat Naresun berusia hampir tiga puluh tahun, dia sangat populer di Burma.
Raja sebenarnya takut padanya, lalu dia mengirim pembunuh untuk mencoba membunuh pangeran kecil Siam yang baru lahir.
Namun, Naresuan mengetahui plot tersebut, dia lalu mengalahkan pembunuh dan melarikan diri.
Naresuan melarikan diri ke negara asalnya, berencana belajar bela diri untuk dirinya sendiri.
Waktunya akhirnya tiba, dia membebaskan Thailand.
Meskipun pasukan muncul untuk mencoba menghentikannya melintasi perbatasan, namun Naresuan tidak gentar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR