Bukan Majapahit, Inilah Kerajaan di Bumi Gajah Putih yang Menjadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Thailand Saat Ini, Sempat Kuasai Malaysia dan Negara Tetangga Ini

May N

Penulis

Kerajaan Ayutthaya di Thailand yang menjadi cikal bakal kerajaan Thailand modern
Kerajaan Ayutthaya di Thailand yang menjadi cikal bakal kerajaan Thailand modern

Intisari - Online.com -Kerajaan Majapahit sering disebut menguasai seluruh Asia Tenggara.

Namun kekuasaan Majapahit ternyata tidak begitu lama.

Saat tidak dikuasai oleh Majapahit, di negara-negara tetangga Indonesia berdirilah kerajaan-kerajaan lain.

Saat ini negara yang masih menjadi kerajaan di Asia Tenggara salah satunya adalah Thailand.

Monarki Thailand, dengan pemimpinnya raja Thailand atau raja Siam, adalah monarki konstitusional dan monarki Kerajaan Thailand.

Dulunya kerajaan ini bernama Siam.

Raja Thailand adalah seorang kepala negara dan kepala Rumah Kerajaan Chakri yang berkuasa.

Walaupun Dinasti Chakri yang saat ini masih berdiri tercipta pada 1782, keberadaan institusi monarki di Thailand secara tradisional dianggap berakar dari berdirinya Kerajaan Sukhothai pada 1238.

Baca Juga: Tak Tahan dengan Kecantikan Ken Dedes, Tunggul Ametung Terpaksa Culik Wanita yang Bakal Lahirkan Raja-raja di Tanah Jawa, Nyawanya pun Berakhir Jadi Tumbal di Ujung Keris Seperti Kutukan Pendeta Ini

Baca Juga: Ekskavasi di Mojokerto Temukan Prasasti Bertuliskan Aksara Jawa, Empat Tahun yang Lalu Ditemukan Pula Prasasti Majapahit di Lokasi Ini, Seperti Apa Isinya?

Kerajaan Sukhothai

Melansir Britannica, kerajaan Sukhothai berada di Thailand pusat-utara.

Kerajaan ini didirikan pada pertengahan abad ke-13 ketika seorang penguasa lokal Tai memimpin revolusi melawan penguasa Khmer.

Kerajaan tetap menjadi kerajaan kecil sampai penguasa yang ketiga, Ramkhamhaeng mewarisi kerajaan pada tahun 1279.

Ia memperluas kekuatannya ke selatan menuju Semenanjung Malaya, ke barat menuju Burma (sekarang Myanmar), dan ke timur laut ke lokasi yang sekarang menjadi Laos.

Pada kematiannya di tahun 1298, kerajaan mulai kehilangan kekuatannya, dan pada 1438 kerajaan mulai jadi Ayutthaya.

Kerajaan Ayutthaya

Kerajaan Ayutthaya atau Phra Nakhon Si Ayutthaya berdiri di Thailand dari 1351 sampai 1767, terpusat di kota Ayutthaya, di Siam, atau yang sekarang di Thailand.

Baca Juga: Inilah Anggota Wangsa Syailendra Dari Kerajaan Mataram Kuno yang Membangun Kerajaan Sriwijaya, Bagaimana Kisahnya?

Baca Juga: Tak Langsung Naik Takhta karena Masih Terlalu Muda Ketika Perang Bubat Renggut Ayahnya, Inilah Prabu Niskala Wastu Kencana yang Bawa Kerajaan Sunda Galuh ke Puncak Kejayaan

Ayutthaya ini menjadi kerajaan yang langsung diteruskan monarki Thailand saat ini.

Ayutthaya berdiri di Lembah Chao Phraya di akhir abad ke-14 selama penurunan kekuatan Kekaisaran Khmer.

Setelah seabad melakukan ekspansi wilayah, Ayutthaya menjadi terpusat dan bangun menjadi kekuatan besar di Asia Tenggara.

Ayutthaya menghadapi invasi dari dinasti Toungoo dari Burma, memulai permusuhan berumur ratusan abad antara dua kekuatan regional, menghasilkan Kejatuhan Pertama Ayutthaya di 1569.

Namun, Naresuan membebaskan Ayutthaya dari kekuasaan Burma yang singkat dan memperluas militerisasi Ayutthaya.

Tahun 1600, kekuasaan kerajaan meliputi beberapa kota di Semenanjung Malaya, Sukhothai, Lan Na, dan bagian-bagian dari Burma dan Kamboja, walaupun ukuran kekuasaan Ayutthaya atas negara tetangganya bervariasi sepanjang waktu.

Di abad ke-16 dan 17, Ayutthaya muncul sebagai titik perdagangan internasional dan kebudayaannya meningkat.

Kekuasaan Narai yang dikenal atas kontak bersejarah antara pengadilan Siam dan Eropa, terutama pada misi diplomatik Siam tahun 1686 ke pengadilan Raja Louis XIV dari Perancis.

Baca Juga: Sebelum Jadi Raja Kerajaan Wajo, La Taddampare Simpan 'Jejak Hitam' Kejahatan namun Keburukannya 'Meluruh' Seiring Hanyutnya Benda Ini di Sungai

Baca Juga: Inilah Sosok Lakshmi Bai, Ratu Jhansi India yang Gila-gilaan Melawan Musuh hingga Terbunuh di Pertempuran Sengit dalam Pakaian Pria

Periode Ayutthaya akhir digambarkan sebagai "umur emas" dari kebudayaan Siam dan melihat kebangkitan dominasi perdagangan dan pengaruh politik serta budaya dari perdagangan China, sebuah pengembangan yang akan lanjut diperluas ke abad selanjutnya mengikuti kejatuhan Ayutthaya.

Artikel Terkait