Find Us On Social Media :

Sebelum Jadi Raja Kerajaan Wajo, La Taddampare Simpan 'Jejak Hitam' Kejahatan namun Keburukannya 'Meluruh' Seiring Hanyutnya Benda Ini di Sungai

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 12 Februari 2022 | 15:06 WIB

(Ilustrasi) La Taddampare dari Kerajaan Wajo

Intisari-Online.comLa Taddampare Puang ri Maggalattung merupakan putera dari La Lompiwanua dengan I Tenrilai.

Dicatat dalam lontaraq bahwa La Taddampare Puang Ri Maggalatung adalah seorang ahli pikir dijamannya, juga seorang negarawan, ahli strategi perang, ahli dibidang pertanian, dan ahli hukum.

Dia terkenal dalam menjalankan pemerintahan terkenal baik di dalam maupun di luar Kerajaan Wajo, Sulawesi.

Keberhasilannya dibuktikan dengan wilayah kekuasaan Kerajaan Wajo yang bertambah luas, kehidupan ekonomi yang stabil, dan struktur pemerintahan berjalan baik sesuai fungsinya.

Namun sebelum itu, beliau diusir dari Palakka karena dipersalahkan melakukan tindakan kejahatan yang tidak mencerminkan sebagai bangsawan di Bone.

Beliau meninggalkan Bone dengan pengikutnya yang berjumlah sekitar 300 orang.

Ketika menyeberangi Sungai Walanae ditanggalkan pembelit pinggangnya dan dialirkannya, berkatalah:

“sekalipun kembali membelit punggungku setelah dihanyutkan arus deras, tidak akan kembali perbuatan jahatku, aku bertaubat yang disaksikan Yang Maha Kuasa."

Baca Juga: Hasratnya Tak Terbendung Ingin Miliki Ken Dedes, Dikisahkan Tunggul Ametung Lakukan Ini hingga Buat Mpu Purwanatha Murka dan Ucapkan Kutukan

Baca Juga: Pernah Jadi Penganut Katholik Roma yang Taat, Raja Inggris Henry VIII Malah Justru Buat Sekte Baru Demi Bisa Langgar Aturan Perceraian di Agama Katholik dan Nikahi Enam Wanita Dalam Kesengsaraan

La Taddampare menjadi Arung Matowa Wajo IV yang memerintah kerajaan antara tahun 1401-1521.

Sistem pemerintahan di Wajo pada mulanya dipimpin raja bergelar Batara Wajo, selanjutnya raja bergelar Arung Matowa.