Penulis
Intisari-Online.com - Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu tertua di Nusantara.
Didirikan pada abad ke-4, atau lebih tepatnya pada 358 M. Kerajaan ini terletak di tepi Sungai Citarum Jawa Barat.
Sumber sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Tarumanegara terdapat dalam catatan perjalanan seorang musafir Tiongkok bernama Fa-Hsien.
Pada 414 M, Fa-Hsien pernah terdampar di To-lo-mo selama lima bulan. Nama To-lo-mo ini diperkirakan sebagai sebutan Tiongkok untuk Kerajaan Tarumanegara.
Selain catatan Fa-Hsien, bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara juga diperkuat dengan prasasti-prasasti peninggalannya.
Pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah seorang maharesi dari Salankayana, Bharata, India, yang bernama Jayasingawarman. Ia datang ke Nusantara karena kekacauan dan penjajahan oleh pasukan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada di tanah leluhurnya.
Sesampainya di nusantara, Jayasingawarman diterima oleh Raja Dewawarman VIII di Kerajaan Salakanagara. Bahkan Jayasingawarman dinikahkan dengan salah seorang putri Raja Dewawarman hingga akhirnya mendirikan Kerajaan Tarumanegara.
Sementara itu, Raja Purnawarman, yang merupakan cucu Jayasingawarman, menjadi raja yang berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara ke puncak kejayaannya.
Raja Purnawarman yang Dijuluki 'Harimau Tarumanegara'
Purnawarman adalah putra Maharaja Dharmayawarman (raja kedua Kerajaan Tarumanegara) dan cucu dari Jayasingawarman
Semua raja Tarumanegara setelah Jayawarman memang menyandang nama warman, yang mengisyaratkan bahwa mereka termasuk dalam satu dinasti yang sama.
Purnawarman lahir pada 16 Maret 372 masehi.
Kemudian, ia mulai menjadi raja Kerajaan Tarumanegara pada 395 M, di usia 23 tahun.
Pada 397 masehi, Purnawarman membangun ibu kota kerajaan yang letaknya lebih dekat ke pantai.
Kota itu diberi nama Sundapura, cikal-bakal kata "Sunda" sekarang.
Maharaja Purnawarman adalah raja yang gagah berani, bijaksana, dan sangat memerhatikan kehidupan rakyatnya.
Bukan hanya itu, ia pun disegani musuh.
Di medan perang, ia dikenal sebagai sosok perkasa dan tangkas, sehingga lawannya menjulukinya 'Harimau Tarumanegara'.
Di bawah kekuasaannya, ada 48 kerajaan daerah yang dikuasai Tarumanegara dengan wilayahnya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.
Setiap tahunnya, semua raja bawahannya selalu datang untuk berbakti dan mempersembahkan upeti.
Kerajaan Tarumanegara juga telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina. Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut berarti juga terjalin hubungan perdagangan dan pelayaran antara Tarumanegara dan Cina.
Perekonomian di kerajaan ini juga maju, dibuktikan dengan raja yang memberikan sedekah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Penduduk Tarumanegara hidup dengan cara bertani dan sistem pemerintahannya pun sudah teratur.
Kemudian, dari prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara, diketahui bahwa Raja Purnawarman kerap menggerakkan proyek perbaikan irigasi untuk kesejahteraan rakyatnya.
Megaproyek perbaikan irigasi oleh pemerintahan Raja Purnawarman dilakukan untuk menghindari bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan yang pada musim kemarau.
Saluran yang dibuatnya bersama masyarakat secara gotong royong itu pun memberikan dampak besar terhadap ekonomi rakyat Tarumanegara dan kerajaan.
Raja Purnawarman wafat pada 24 November 434 M di usia 62 tahun dan kemudian dimakamkan di tepi Citarum.
Semasa hidupnya, Purnawarman dikenal banyak membuat prasasti yang berisi perjuangan dan pencapaiannya.
Salah satunya Prasasti Tugu, yang isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.
Baca Juga: Karier Shio Ayam di Tahun 2022 Cukup Menjanjikan, Bagaimana dengan Percintaannya?
(*)