Penulis
Intisari - Online.com -Sebuah prasasti dengan tulisan aksara jawa kuno ditemukan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Prasasti dibuat dari batu andesit yang ditemukan ketika tim ekskavasi melakukan penggalian Situs Gemekan di Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko.
Muhammad Ichwan, ketua tim Ekskavasi Situs Gemekan, mengatakan prasasti bertuliskan aksara jawa itu ditemukan Rabu (9/2/2022) siang dalam ekskavasi Situs Gemekan yang sudah dilaksanakan sejak Senin (7/2/2022).
Prasasti terbuat dari batu andesit.
Prasasti ditemukan di bagian struktur bangunan situs ketika tim ekskavasi melakukan penggalian.
Untuk penyelamatan, lanjut dia, prasasti tersebut dievakuasi ke Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
“Bentuknya membesar ke bagian atas dan meruncing ke bawah, berbentuk balok tipis. Saat ini, prasasti kami pindahkan ke Kantor BPCB Jawa Timur, dalam upaya penyelamatan dan pengamanan,” kata Ichwan dilansir dari Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Dia menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil kajian ahli epigrafi terkait prasasti bertuliskan aksara jawa yang ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan.
Baca Juga: Alasan Aswawarman Disebut sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai
Situs Gemekan berada di wilayah yang diyakini sebagai bagian dari bekas wilayah kotaraja Majapahit.
Lokasinya berada tidak jauh dari Candi Brahu dan Situs Tribhuwana Tunggadewi.
“Aksara di prasasti, jawa kuno. Nah, untuk isinya apa, angka tahunnya kapan dan dikeluarkan oleh raja siapa, nanti ahlinya yang akan menyampaikan,” kata Ichwan.
Prasasti itu disebutkan Ichwan penting untuk menelusuri masa bangunan Situs Gemekan.
Dugaan sementara prasasti ditulis sebelum masa Majapahit.
“Kami detailnya belum tahu pasti karena kemarin fokusnya masih ke penyelamatan (prasasti). Dugaannya masa sebelum Majapahit, tapi kalau tahunnya kami belum bisa memastikan,” ujar Ichwan.
Situs Gemekan memang sedang diekskavasi dan dianggap sebagai candi dengan arah hadap ke timur serta orientasi bangunan ke arah barat.
Candi di Situs Gemekan tidak berbentuk gapura.
Baca Juga: Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Apa Saja Sumber Sejarahnya?
Baca Juga: Mempelajari Sumber Sejarah Kerajaan Kediri yang Masih Bisa Dipelajari, Ini Dia
Ichwan menambahkan, bangunan candi dengan ukuran 6 x 6 meter dilengkapi dengan pagar keliling.
Candi itu juga terstruktur dari bata merah dengan dimensi ukuran panjang 35 sentimeter, lebar 22 sentimeter, dan tebal 9 sentimeter.
Pihak Ichwan masih menunggu hasil kajian terhadap prasasti yang ditemukan saat ekskavasi untuk mengetahui masa pembangunan candi.
Temuan prasasti Majapahit 2018
Berita mengenai penemuan batu prasasti sudah pernah ada di tahun 2018.
Lokasi penemuan hampir sama dengan lokasi penemuan di Situs Gemekan, yaitu di Dusun Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Batu prasasti ini ditemukan di bawah tanggul sungai Dusun Tempuran. Batu berdiameter sekitar 80 cm ini bebentuk segi enam.
Namun untuk saat ini hanya separuh bagian batu yang terlihat jelas sementara bagian lainnya masih tertimbun tanah.
Baca Juga: Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Jadi Peninggalan Sejarahnya
Di permukaan batu itu juga terlihat ukiran berupa simbol-simbol.
Di antaranya simbol menyerupai huruf S, lingkaran, simbol payung dan panah.
Sementara di kanan dan kirinya, terdapat struktur dari bata merah yang memanjang sekitar 12 meter.
Kepala Desa Tempuran Durman mengatakan, benda purbakala ini ditemukan warga bertahun-tahun yang lalu.
Selama ini keberadaan batu tersebut dibiarkan di sana lantaran dirasa aman.
Namun dalam kurun tahun 1993-1994, batu umpak di situs tersebut raib dicuri orang.
Khawatir kejadian serupa terulang, pihaknya melapor ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim.
"Sampai sekarang kami tidak tahu umpak itu ada di mana. Makanya ini akan kami laporkan ke BPCB, agar tidak diambil orang lagi," katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu (28/3/2018).
Baca Juga: Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit Dari Dalam dan Luar Negeri
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai: Alasan Aswawarman Disebut sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai
Terkait ukiran simbol-simbol di permukaan batu, Durman mengaku sudah mewarnai batu tersebut sejak ditemukan.
"Simbolnya dari dulu ya seperti itu. Kami juga tidak tahu artinya dan itu simbol apa. Kami sampai saat ini hanya bisa menjaga benda-benda ini agar tidak diambil orang," ujarnya.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jatim Edhi Widodo menuturkan, pihaknya telah meninjau temuan batu prasasti ini.
Menurutnya, ukiran simbol-simbol pada batu prasasti mirip dengan situs di Trawas, Mojokerto.
"Simbol-simbol persis yang kami temukan di situs Trawas. Kemungkinan peninggalan Majapahit awal, eranya Raden Wijaya," terangnya.
Edhi menambahkan, pihaknya akan melakukan pemindahan jika ada potensi penjarahan terhadap batu prasasti tersebut.
"Kami upayakan kalau rawan kami minta izin untuk dipindahkan ke museum," tandasnya.
Baca Juga: Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Singasari yang Masih Lengkap
Baca Juga: Ini Dia Berbagai Sumber Sejarah Kerajaan Kediri yang Masih Lengkap
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini