Find Us On Social Media :

Prasasti Karang Berahi: 'Batu Misterius' Berisi Kutukan dengan Menyebut Para Dewata yang Mengawali Setiap Mantra

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 25 Januari 2022 | 18:28 WIB

(Ilustrasi) Patung dari Kerajaan Sriwijaya

Intisari-Online.comPrasasti Karang Berahi adalah prasasti dari zaman Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan pada 1904 oleh seorang kontrolir Belanda bernama L.M. Berkhout.

Melansir Kompas.com, Kerajaan Sriwijaya mulai muncul pada abad ke-7, lebih tepatnya pada 683 M. 

Berdasarkan prasasti peninggalannya, Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Buddha ini terletak di tepi Sungai Musi, atau sekitar Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional sehingga meningkatkan kehidupan social ekonomi negaranya.

Prasasti Karang Berahi sendiri terletak di Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.

Prasasti Karang Berahi menggunakan bahasa Melayu Kuno dan ditulis dalam aksara Pallawa.

Isinya tentang kutukan bagi orang yang tidak tunduk atau setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat jahat.

Sejarah penemuan Prasasti Karang Berahi pertama kali ditemukan oleh L. Berkhout di Bangko, Provinsi Jambi pada 1904.

Baca Juga: Bagaimana Proses Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno pada 732 Masehi?

 Baca Juga: Mampu Mengubah Peradaban Majapahit dari Kerajaan Hindu Menjadi Islam Terkuak, Ternyata Inilah Sosok Putri Cempa Wanita yang Konon Mengislamkan Raja Majapahit

Mantan Residen Jambi, O.L. Helfrich, menyatakan bahwa pada awal penemuannya, prasasti ini terletak di kaki tangga masjid dan digunakan sebagai ubin pencuci kaki.

Pada Februari 1906, Residen Palembang, van Rijn van Alkemade membuat cetakan kertas dari Prasasti Karang Berahi.