Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai negara militer terkuat di dunia.
Dengan status sebagai negara militer terkuat di dunia itu, tidak heran jika Amerika Serikat (AS) memiliki banyak senjata militer canggih.
Salah satunya adalah pesawat tak berawak MQ-9 Reaper.
Namun baru-baru ini, Rumania melaporkan bahwa pesawat tak berawak MQ-9 Reaper milik AS itu telah jatuh di dekat pangkalan udara di negara itu.
Apa penyebabnya?
Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (15/7/2022), Menteri Pertahanan Rumania Vasile Dincu mengatakan kecelakaan itu tidak mengakibatkan cedera.
Ini karena pesawat tak berawak itu jatuh di ladang jagung di daerah tak berpenghuni dekat Pangkalan Udara ke-71 Angkatan Udara Rumania di Campia Turzii.
“USAF sedang melakukan penyelidikan awal sekarang," ucap Dincu.
"Kami juga berhubungan dengan mereka, kami akan mendukung mereka jika diperlukan.”
Diketahui, harga pesawat tak berawak MQ-9 Reaper atau drone MQ-9 Reaper itu senilai 27 juta Poundsterling (Rp480 miliar).
Dan USAF (Angkatan Udara Amerika Serikat) mengerahkan drone MQ-9 Reaper, pada Mei tahun lalu, bersama dengan sekitar 90 penerbang untuk mendukung operasi NATO di wilayah tersebut.
Di mana drone Reaper melakukan operasi intelijen, pengawasan, dan misi pengintaian.
Bahkan pada Februari 2021, Kolonel Timothy Monroe, komandan ATKG ke-25, sempat mengatakan betapa bangganya militer AS atas drone ini.
"Ini adalah momen yang menyenangkan di mana kami dapat menunjukkan nilai MQ-9 di seluruh dunia, tidak hanya di Timur Tengah."
“Kami dapat menunjukkan kepada sekutu NATO dan mitra koalisi kami bahwa pesawat tak berawak kami mampu diberi tugas yang paling sulit dan bisa melaksanakannya dengan baik."
Pada tahun 2018, Defense News melaporkan bahwa USAF telah membangun hanggar di Pangkalan Udara ke-71 yang mampu menampung drone.
Inggris membeli MQ-9 Reaper pada tahun 2006 dan menyebarkannya di Afghanistan pada tahun berikutnya.
Secara total, lima drone Reaper mampu menawarkan 36 jam cakupan pengawasan gabungan di negara ini, dengan sorti individu hingga 16 jam.
Total, drone Reaper yang digunakan Inggris menerbangkan total 71.000 jam terbang di Afghanistan dan menjatuhkan 510 senjata berpemandu.
Drone MQ-9 Reaper juga pernah digunakan dalam serangan udara yang menewaskan dua jihadis ISIS di Suriah tewas pada September 2015.
Katanya, drone ini juga digunakan dalam perang di Ukraina.
Untuk sekarang, tidak ada yang tahu apa penyebab pesawat tak berawak MQ-9 Reaper jatuh dan terbakar.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR