Intisari-Online.com - Banyak orang yang mengatakan bahwa kasus polisi tembak polisi yang melibatkanBrigadir J dengan Bharada E penuh kejanggalan.
Salah satu kejanggalan dalamkasus polisi tembak polisi itu disampaikan oleh Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J.
MenurutSamuel Hutabarat, kejanggalan itu bermula ketika polisi mengantarkan jenazah Brigadir J ke rumahnya.
Kejadian itu terjadi padaSabtu, 9 Juli 2022 sekitar pukul 14.00 WIB.
Awalnya tidak ada masalah. Namuntidak lama pihak keluarga bersitegang dengan polisi yangmengantarkanjenazah Brigadir J tersebut.
Sebab pihak keluarga dilarang untuk membuka peti jenazah Brigadir J.
Tentu ini membingungkan pihak keluarga. Apalagi polisi tersebut tidak memberikan alasan yang memuaskan mereka.
"Kita dilarang," ceritaSamueldilansirdariKompas.compada Jumat (15/7/2022).
"Sebab dia tidak dijelaskan alasan kenapa peti jenazah tidak boleh dibuka."
Kejanggalan lain yang dialami pihak keluarga adalah mereka dilarangmengambil gambar jenazah Brigadir J.
Puncaknya adalah jika pihak keluarga ingin membukapetijenazah Brigadir J, makaayah Brigadir Jdipaksa untuk menandatangani surat perjanjian terlebih dahulu.
Tentu saja permintaan itu ditolak oleh Samuel.
"Saya disuruh tanda tangan dulu, baru nantinya peti jenazah boleh dibuka."
"Saya tolak. Karena itu sama dengan membeli kucing dalam karung,"jelas Samuel.
Sebab Samuel tahu, jika terjadi masalah dikemudian hari dan ada bukti dia sudah tanda tangan, maka dia tahu bahwa dia akan dipermasalahkan.
Ketegangan antara pihak keluarga dan polisi pun berjalan cukup lama sampai mereka membuat kesepakatan.
Di mana hanya pihak keluarga saja yang boleh membukapeti jenazah Brigadir J.
Tapi pihak keluarga yang dimaksud hanyalah orangtua, saudara kandung, dan bibi saja.
Bahkan proses pembukaan petijenazah Brigadir J juga disaksikan oleh polisi itu dan waktunya juga hanya singat.
"Dibukanya itu sedikit sekali," jujur Samuel.
Tapi kata Semuel, ibuBrigadir J sudah teriak-teriak karena syok.
Sebab diamelihat banyak sekali luka pada anaknya. Khususnya di bagian wajah dan tubuh.