Selama penggalian mereka, para peneliti menemukan satu tengkorak manusia.
Namun, mereka percaya bahwa tengkorak khusus ini adalah ‘barang yang dikuratori’, yang disimpan oleh salah satu penduduk desa.
Menurut Davenport, ini bukan praktik yang tidak biasa selama ini.
Mereka juga menemukan dua kerangka utuh milik dua anjing.
Menurut Davenport, “Itu adalah satu-satunya hewan yagn kami yakini benar-benar hidup di lokasi bersama orang-orang dan ini tampaknya menjadi satu-satunya korban kebakaran.”
Terlepas dari semua barang-barang yang ditemukan tim Davenport, melansir History Things, sebagian besar situs ini telah dihancurkan.
Baru pada tahun 1990-1n desa ini diakui sebagai situs arkeologi, yang sebelumnya telah dikubur atau dihancurkan oleh penggalian.
Saat penggalian mulai mereda, situs tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya, namun para peneliti akan terus meneliti artefak yang mereka temukan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR