Johnson begitu populer di Ukraina sehingga beberapa kota telah mengusulkan penamaan jalan dengan namanya.
Ketika berita pengunduran dirinya tersiar, jaringan supermarket terkemuka Silpo menambahkan ilustrasi pel merek dagang Johnson dengan rambut pirang berantakan pada logonya.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menyebut Johnson sebagai "pahlawan", sementara Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan pemimpin Inggris itu adalah "orang yang tidak takut, siap mengambil risiko untuk tujuan yang dia yakini."
Peter Kellner, pakar jajak pendapat Inggris, jurnalis dan sarjana tamu di Carnegie Europe, mengatakan dedikasi Johnson untuk Ukraina kemungkinan terinspirasi oleh sejarah -- dan kebutuhan politiknya sendiri.
"Ukraina telah memberi Johnson kesempatan langka untuk meniru pahlawannya: untuk mengambil sikap keras dan tanpa kompromi pada masalah yang bersifat moral dan militer," katanya kepada CNN melalui email, merujuk pada kekaguman Johnson yang terkenal terhadap pemimpin Perang Dunia Kedua Inggris Winston Churchill.
Kellner menambahkan bahwa Johnson sering mencoba mengalihkan perhatian ke Ukraina pada saat krisis di dalam negeri.
"Invasi Rusia terjadi pada saat Johnson dilanda skandal, terutama atas 'Partygate', dan juga menderita oleh biaya politik dari inflasi yang meningkat dengan cepat," katanya. "Dia bukan yang pertama, dan tidak akan menjadi pemimpin nasional terakhir yang menggunakan ketangguhan di luar negeri untuk menutupi kelemahan di dalam negeri."
Glyn Morgan, profesor ilmu politik di Universitas Syracuse, juga mempertanyakan motivasi Johnson.
"Jika seseorang bersikap sinis, orang mungkin berpikir bahwa komitmen Johnson ke Ukraina mencerminkan upaya tak tahu malu untuk mengalihkan perhatian dari hubungannya yang sudah berlangsung lama dengan kepentingan bisnis Rusia dan popularitasnya yang runtuh di Inggris pada saat itu," katanya.
"Jika seseorang romantis, orang mungkin berpikir bahwa komitmen Johnson ke Ukraina mencerminkan kesukaan yang sangat Inggris untuk yang diunggulkan, pahlawan pemberani yang melawan pengganggu yang lebih besar. Johnson bukanlah apa-apa jika bukan seorang romantis, yang melihat dirinya sebagai pahlawan dalam sebuah epik."
Johnson telah memperjuangkan Ukraina, tetapi komitmen Inggris untuk membantunya menghadapi Rusia dimulai jauh sebelum dia berkuasa - ketika Rusia secara ilegal mencaplok Krimea pada tahun 2014.
Pada tahun 2015, militer Inggris meluncurkan Operasi Orbital, yang bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pelatihan kepada angkatan bersenjata Ukraina.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR