Intisari-Online.com - Sapi limosin menjadi jenis sapi yang banyak diminati untuk berkurban di Idul Adha.
Harga sapi jenis ini bervariasi, seperti yang dituturkan pedagang sapi di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Lamidi.
Mengutip kompas.tv (9/7/2022), Lamidi mengatakan bahwa harga sapi limousin dapat mencapai 20 hingga 30 juta rupiah per ekor.
Bahkan, jika mendapatkan bibit sapi yan bagus, sapi dapat mencapai harga jual ratusan juta rupiah per ekor.
"Banyak cari yang bibit bagus terutama limousin itu banyak yang melihat, untuk di pelihara," ucap Lamidi.
Untuk diketahui, harga sapi sempat mengalami penurunan akibat wabah PMK, di mana kondisi ini cukup meresahkan para pebisnis hewan sapi.
Bagi pebisnis hewan sapi, kata Lamidi, jenis sapi limosin cukup mudah dipelihara, juga memiliki pertumbuhan yang cepat dan mudah dikembangbiakan.
Lalu, apa kelebihan lainnya sapi limosin hingga banyak diminati sebagai hewan kurban ini? Begini kualitas sapi limosin.
Baca Juga: Cara Membuat Semur Daging Qurban Sapi, Mudah dan Dijamin Anti Gagal
Baca Juga: Gampang Banget, Ini Cara Membuat Rendang Daging Qurban Sapi Sederhana, Ayo Coba
Sapi limosin sendiri merupakan sapi pedaging asal Perancis yang banyak diternak.
Ciri khasnya yaitu berwarna coklat dan bertubuh tambun.
Mengutip laman The Cattle Site, sapi limosin dikatakan sebagai ras sapi tertua di dunia.
Jenis sapi ini telah ditemukan dalam lukisan dalam lukisan gua Lascaux, dekat Montignac, Perancis yang diperkirakan berusia 20.000 tahun.
Kondisi alam tempat asal sapi limosin disebut menjadikan sapi jenis ini berevolusi menjadi sapi ternak dengan tubuh yang kokoh.
Selain itu, juga memiliki kesehatan yang baik dan kemampuan beradaptasi yang mumpuni.
Kawasan tempat sapi jenis ini berasal adlaah kawasan Barat Massif Central dan Barat Daya Perancis.
Kurangnya sumber daya alam di tempat sapi jenis limosin berasal juga disebut memungkinkan para hewan ternaknya tidak terpengaruh oleh gangguan genetik dari faktor eksternal, di mana wilayah tersebut relatif terisolasi.
Menurut laman Farm and Dairy, sapi jenis ini mulai diimpor secara komersil ke Amerika Utara, dan terus berkembang ke kawasan Afrika dan Asia.
Sapi tersebut cukup mudah untuk bertahan hidup di lingkungan apa pun, namun seiring waktu bobotnya tidak se-gemuk di Perancis.
Soal kualitas dagingnya, sapi limosin dikenal di seluruh dunia sebagai sapi ternak terkemuka yang memiliki kualitas daging yang baik.
Kualitas daging sapi limosin dikatakan lebih unggul dari jenis sapi potong lain. Dengan karakteristiknya, sapi jenis ini dapat menghasilkan daging sapi tanpa lemak dan empuk.
Dengan tubuhnya yang kokoh dan berotot, membuat sapi limosin dianggap sebagai hewan ternak pekerja yang cukup diandalkan peternak.
Secara umum, sapi Limosin dipekerjakan untuk mengangkut barang atau hasil tani, yang kemudian ketika sudah mencapai usia tertentu, sapi itu dipotong untuk dijadikan konsumsi.
Sementara itu, menurut buku "Bangsa-bangsa Sapi" (2019) oleh Panjono terbitan PT Citra Aji Parama, menyebut sapi limosin sebagai hewan yang memiliki postur tubuh ideal untuk dijadikan sapi potong.
Sapi limosin memiliki bobot lahir yang tergolong kecil hingga medium, yaitu 39 kilogram untuk betina dan 42 kilogram untuk sapi limosin jantan.
Meski demikian, sapi limosin termasuk sapi besar yang proses pertumbuhannya bisa lebih cepat. Pertambahan bobot sapi limosin per hari sekitar 1,0-1,4 kilogram.
Oleh karena itu, tidak heran bila sapi limosin jantan dewasa bisa mencapai bobot hingga 1,1 ton dengan tinggi 160 sentimeter.
Namun, seperti yang diungkapkan Purnawan Yulianto dan Cahyo Saparinto dalam buku Beternak Sapi Limousin (2014), daging sapi limosin bukan hanya empuk dan lezat saja. Daging sapi limosin rupanya juga rendah lemak.
Diketahui potongan daging sapi limosin besar 95 persen bebas lemak. Presentase karkas daging sapi limosin cukup tinggi, yaitu sekitar 48-55 persen. Dalam pengolahannya, daging sapi limosin banyak dijadikan sebagai steak.
Selain sapi limosin, ada beberapa jenis sapi yang biasanya menjadi sapi kurban di Indonesia.
Misalnya sapi simental, yang disebut sebagai tipe sapi dwiguna, yaitu jenis sapi potong dan sapi perah.
Mirip dengan sapi limosin, sapi simental rermasuk jenis sapi yang memiliki bobot lahir kecil. Namun, pertambahan bobot sapi simental per hari bisa mencapai 0,9 hingga 1,2 kilogram.
Selain itu, ada pula sapi brahman, sapi brangus, sapi ongole, sapi Madura, hingga sapi Bali.
Baca Juga: Jangan Sampai Lupa, Ini Jam dan Lokasi Menonton Bulan Purnama Super
(*)