Apa Itu Abenomics? Warisan Shinzo Abe yang Sukses Selamatkan Ekonomi Jepang hingga Drastis Turunkan Angka Pengangguran

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe

Intisari-Online.com - MantanPerdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe meninggal dunia pada Jumat, 8 Juli 2022.

Dia menghembuskan napas terakhir akibat ditembak saat sedang melakukan pidato kampanye untuk politikus lokal di Kota Nara, 500 km dari Tokyo.

Abe dilaporkan dua kali ditembak dan tembakan itu mengenai leher dan dadanya.

Menurut jurnalis NHK yang berada di tempat kejadian, dua suara tembakan terdengar pada pukul 11.30 siang waktu Jepang.

Insiden itu terjadi tak lama setelah Abe mulai berpidato.

Abe berada di Nara untuk memberikan dukungtan terhadap kandidat dari Partai Demokratik Liberal untuk pemilihan majelis tinggi.

Pemilihan direncanakan dilakukan pada Minggu (10/7/2022) mendatang.

Abe merupakan mantan perdana menteri Jepang dengan masa jabatan terlama sampai dia mengundurkan diri pada 2020.

Meski telah mengundurkan diri, pengaruh Abe dalam politik Jepang masih kuat.

Shinzo Abe dilantik pada 26 Desember 2012 dan kemudian mundur dari jabatannya pada tahun 2020 karena sakit usus yang sudah lama dideritanya.

Shinzo Abe meninggalkan sejumlah kebijakan penting bagi negaranya, salah satunya kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai Abenomics.

Melansir Kompas.com,Abenomics merujuk pada paket kebijakan komprehensif yang diluncurkan Shinzo Abe sejak berkuasa pada akhir 2012 hingga 2020.

Tujuan dari paket kebijakan tersebut adalah menghidupkan kembali ekonomi Jepang dari deflasi selama dua dekade, sambil mempertahankan disiplin fiskal.

Selama puluhan tahun, pertumbuhan ekonomi Jepang sangat stagnan.

Hal ini diakibatkan karena jumlah penduduk yang terus berkurang dan secara bersamaan populasi penduduk usia produktif juga mengalami penyusutan.

Masalah ekonomi Jepang yang stagnan mulai terasa di dekade 1990-an.

Misalnya kala itu karena ekonomi terlalu stagnan, nilai aset properti anjlok, membuatnya mulai banyak bangunan tak berpenghuni di Jepang.

Secara garis besar, kebijakan Abenomics melibatkan peningkatan jumlah uang yang beredar di negara, meningkatkan pengeluaran pemerintah, dan memberlakukan reformasi untuk membuat ekonomi Jepang lebih kompetitif.

Lewat kebijakan Abenomics, Shinzo Abe berhasil membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi Jepang.

Bahkan mengantarkan negeri sakura itu ke posisi yang lebih kuat sebelum guncangan pandemi Covid-19.

Semasa pemerintahan Shinzo Abe, Jepang mencetak mata uang tambahan untuk membuat ekspor Jepang lebih menarik dan menghasilkan inflasi yang moderat sekitar 2 persen.

Bahkan melalui Bank of Japan (BOJ), dilakukan pelonggaran moneter skala besar guna mendorong harga saham dan melemahkan yen, membantu perusahaan Jepang yang bergantung pada ekspor untuk memperluas keuntungan mereka.

Melalui Abenomics pula, Shinzo Abe berhasil menurunkan angka pengangguran di Jepang hanya sebesar 2,4 persen, investasi properti naik 151 miliar dollar AS, dan penerimaan pajak meningkat sebesar 149 miliar dollar AS.

Baca Juga: Ditembak 2 Kali dari Belakang, Terkuak Pelaku PenembakanShinzo AbePunya Latar Belakang Tak Bisa, Pernah Bergabung dengan Kelompok Elit Ini

(*)

Artikel Terkait