Advertorial

Penembak Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Gunakan Senjata Rakitan Sendiri, Inilah 6 Senjata yang Digunakan Samurai Prajurit Elite Jepang Feodal

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Pada Jumat (8/7/2022) sore, mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak saat sedang berpidato di depan calon pemilih di kota Nara, Jepang.

Pelaku penembakan diduga adalah mantan anggota militer yang menggunakan senjata buatan tangan alias rakita.

Pada masa lalu, Jepang memiliki prajurit elite yang dinamakan Samurai dan menggunakan senjata khusus.

Samurai merupakan prajurit elite Jepang feodal yang kemudian berkembang menjadi kelas militer yang berkuasa di Peridoe Edo (1603-1837).

Senjata mereka adalah tampilan status dan kekuasaan di Jepang Kuno, seperti memakai dua pedang yang merupakan hak istimewa yang diberikan kepada Samurai.

Berikut ini 6 senjata penting yang digunakan oleh Samurai Jepang.

1. Katana, pedang dan jiwa Samurai

Katana adalah pedang panjang melengkung, ramping, berbilah tunggal, dengan pelindung melingkar atau persegi dan pegangan panjang untuk menampung dua tangan.

Samurai mengenakan katana di pinggul kiri mereka, dengan ujung menghadap ke bawah.

Katana terbaik dibuat oleh pengrajin ahli yang berulang kali memanaskan dan melipat baja untuk menghasilkan bilah dengan kekuatan dan ketajaman yang luar biasa.

Cukup kuat untuk digunakan secara defensif tetapi cukup tajam untuk meluncur melalui anggota badan, katana menjadi populer karena perubahan sifat perang jarak dekat.

Dengan katana ini, Samurai bisa menghunus pedang dan menyerang musuh dalam satu gerakan.

Samurai dianggap sinonim dengan katananya, karena bushid menyatakan bahwa jiwa seorang samurai ada di katananya.

Katana sering dipasangkan dengan pedang pendamping yang lebih kecil, seperti wakizashi atau tant.

Pasangan katana dengan pedang yang lebih kecil disebut daishō.

2. Wakizashi, pedang pembantu

Pedang yang lebih pendek dari katana, yaitu wakizashi dipakai bersama dengan katana sebagai daishō, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “besar-kecil”.

Hanya samurai yang diizinkan memakai daishō, karena melambangkan kekuatan sosial dan kehormatan pribadi mereka.

Panjangnya antara 12 hingga 24 inci, wakizashi memiliki bilah yang sedikit melengkung dengan gagang berbentuk persegi, dengan gagang dan sarungnya dihiasi dengan motif tradisional.

Wakizashi digunakan sebagai pedang cadangan atau tambahan, atau kadang-kadang untuk melakukan ritual bunuh diri seppuku.

Menurut tradisi, samurai diharuskan meninggalkan katananya dengan seorang pelayan saat memasuki rumah atau bangunan, namun ia akan diizinkan untuk memakai wakizashi.

Wazikashi disimpan di dekat tempat tidur samurai, dan karena alasan ini, wakizashi sering disebut "lengan kiri" samurai.

3. Tanto, pisau bermata dua

Tanto adalah pisau bermata tunggal atau bermata dua, yang dirancang sebagai senjata tikam atau tebasan.

Kebanyakan samurai membawa salah satu dari belati pendek dan tajam ini.

Berasal dari periode Heian (794-1185), tanto terutama digunakan sebagai senjata tetapi kemudian berkembang menjadi lebih banyak hiasan dan estetis.

Tanto memiliki fungsi seremonial dan dekoratif, yang sering digunakan oleh samurai dalam seppuku, yaitu ritual bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut.

Selama periode Edo yang relatif damai (1603-1868), ada sedikit kebutuhan akan pedang dan tanto digantikan oleh katana dan wakizashi.

Wanita terkadang membawa tanto kecil, yang disebut kaiken, untuk digunakan untuk membela diri.

4. Naginata, tiang berbilah panjang

Naginata adalah senjata ikonik onna-bugeisha, prajurit wanita bangsawan Jepang.

Naginata juga merupakan bagian umum dari mahar wanita bangsawan, melansir Historyhit.

Naginata adalah senjata tiang berbilah panjang, lebih berat dan lebih lambat dari pedang Jepang.

Bilah ko-naginata (digunakan oleh wanita) lebih kecil dari o-naginata prajurit pria, untuk mengimbangi tinggi badan wanita yang lebih pendek dan kekuatan tubuh bagian atas yang lebih rendah.

Di era Meiji (1868-1912), naginata mendapatkan popularitas di kalangan seni bela diri pedang, terutama di kalangan wanita.

5. Yumi, busung panjang Jepang Kuno

Yumi adalah busur Jepang asimetris dan senjata penting samurai selama periode feodal Jepang, yang menembakkan panah Jepang yang disebut sebagai ya.

Secara tradisional terbuat dari bambu laminasi, kayu dan kulit, yumi sangat tinggi lebih dari dua meter dan melebihi tinggi pemanah.

Yumi memiliki sejarah panjang di Jepang, karena samurai adalah prajurit berkuda yang menggunakan busur dan anak panah sebagai senjata utama mereka saat menunggang kuda.

Meskipun samurai terkenal karena ilmu pedang mereka dengan katana, kyūjutsu ("seni memanah") sebenarnya dianggap sebagai keterampilan yang lebih penting.

Selama sebagian besar periode Kamakura dan Muromachi (c. 1185-1568), yumi hampir secara eksklusif merupakan simbol prajurit profesional, dan cara hidup prajurit disebut kyūba no michi ("jalan kuda dan busur”).

6. Kabutowari, pisau pemecah tengkorak

Kabutowari, juga dikenal sebagai hachiwari, adalah sejenis senjata berbentuk pisau dan dibawa sebagai lengan samping oleh samurai.

Kabutowari berarti "pemecah helm" atau "pemecah tengkorak", kabuto menjadi helm yang dikenakan oleh samurai.

Sebagai sebuah pedang yang relatif kecil, kabutowari ada dalam dua bentuk, yaitu: tipe dirk dan tipe pentungan.

Bilah tipe dirk dirancang untuk membelah helm musuh.

Baca Juga: Berusia 41 Tahun, Inilah Tetsuya Yamagami, Pelaku Penembakan Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Mantan Anggota Militer yang ‘Tidak Puas dan Ingin Membunuhnya’, Gunakan Senjata ini untuk Aksinya

Baca Juga: Tujuh Kepala Samurai Lawan Dikumpulkannya dengan Pedang Katana Pilihan Senjatanya dan Seribu 'Pasukan', Inilah Tomoe Gozen, Samurai Wanita, Setelah Perang Justru Memilih Ini Sebagai Jalan Hidupnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait