Terlepas dari jelaga dan sisa-sisa kotoran, mural itu masih mempertahankan warna dan garis aslinya.
Bagaimana pun, permukaannya tetap harus dibersihkan dengan alkohol agar warnanya semakin bersinar.
Tim peneliti Tubingen menemukan bahwa lukisan mural itu menggambarkan dua dewi utama Mesir, yang pertam adalah Nekhbet, yang dilambangkan dengan burung nasar.
Sementara yang satunya lagi adalah Wadjet, dewi berkepala kobra dengan sayap.
Kedua dewi itu masing-masing mewakili Mesir Atas dan Bawah, dan mereka dikenal sebagai ‘dua wanita’.
Keduanya dianggap sebagai dewi pelindung, seperti yang pernah dijelaskan, seperti berikut ini.
“Kemuliaan warna yang digunakan dalam representasi Dua Wanita, Nekhbet dan Wadjet, yang kini telah terungkap, sebelumnya tidak diketahui oleh para ahli,” menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Universitas Tübingen.
Dalam keadaan asli mural, peneliti tidak dapat mempelajari lukisan dengan benar.
Namun, ketika jelaga dan kotoran dibuang, lukisan dinding itu bersinar dengan segala kemegahannya sebelumnya.
“Yang luar biasa di sini adalah warna lukisannya”, tutup Leitz.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR