Lalu, bagaimana dengan wanita?
Wanita dilarang keras dekat dengan Rumah Roh karena tempat ini adalah di mana pria pergi untuk menemukan identitas mereka dan berada di antara pria lain.
Perempuan bahkan tidak diperbolehkan ikut dalam ritual pemotongan kulit atau membantu membersihkan bekas luka.
Menurut orang Kaningara, jika seorang wanita memasuki Rumah Roh, maka dia harus dibunuh, begitulah sucinya Rumah Roh.
Saking dilarangnya wanita tidak mendekati Rumah Roh, bahkan mereka tidak diizinkan untuk mendengarkan musik yang dimainkan di Rumah Roh.
Apa pentingnya ritual pemotongan kulit ini?
Ritual ini tidak hanya penting tetapi menarik, karena laki-laki harus menanggung rasa sakit fisik dan mengeluarkan ‘darah kelahiran’ mereka untuk dilihat sebagai laki-laki di masyarakat.
Jika mereka tidak bisa menahan rasa sakit dari luka dan pendarahan, dan mati, maka mereka dikenang sebagai laki-laki yang lemah dan tidak mampu memenuhi peran laki-laki dalam masyarakat.
Ini setara dengan peran laki-laki dalam masyarakat saat ini di mana laki-laki harus bekerja untuk menghidupi keluarganya dan jika tidak, dia dianggap lemah dan tidak mampu mengurus keluarganya.
Praktik ini mungkin tidak sehat, tetapi ketika mereka menjalani modifikasi tubuh, setiap budaya memiliki cara mereka sendiri untuk mengekspresikan upacara dan ritual kedewasaan mereka.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR