Pada waktu itu, Kiev mengusulkan untuk menandatangani perjanjian internasional tentang jaminan keamanan untuk Ukraina.
Hal itu dilakukan sebagai imbalan untuk menyetujui status netral yang telah dituntut Rusia sejak sebelum konflik dimulai.
Namun, pembicaraan berujung buntu dan kedua belah pihak terus saling menyalahkan atas kurangnya kemajuan bernegosiasi.
Pada hari Senin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengundang Moskow dan Kiev untuk mengadakan putaran baru pembicaraan di Istanbul.
Presiden Erdogan menyatakan kesiapan Turki, jika pada prinsipnya disepakati oleh kedua belah pihak, untuk bertemu dengan Rusia, Ukraina dan PBB di Istanbul.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR