Intisari-online.com - Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk melengkapi Ukraina dengan drone bersenjata jarak jauh modern.
Senjata yang dapat membawa hingga delapan rudal dalam satu serangan mendadak.
Menurut Daily Mail, AS sedang mempertimbangkan untuk menyediakan Ukraina dengan empat drone bersenjata MQ-1C Gray Eagle.
MQ-1C adalah versi bersenjata dari kendaraan udara tak berawak Predator, yang saat ini digunakan oleh militer AS bersama dengan versi MQ-9 Reaper.
Masalah ini telah dibahas di Pentagon selama berminggu-minggu, kata sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim.
Kongres AS akan memutuskan apakah akan memasok Ukraina dengan drone bersenjata.
Dibandingkan dengan Bayraktar-TB2 buatan Turki, MQ-1C Grey Eagle membawa lebih banyak senjata, memiliki langit-langit yang lebih tinggi, dan memiliki kecepatan tertinggi yang jauh lebih besar.
Bagi Ukraina, memiliki pesawat MQ-1C Grey Eagle merupakan lompatan teknologi militer bagi negara ini.
MQ-1C juga dapat dikombinasikan dengan artileri roket HIMARS, membantu Ukraina untuk secara efektif menyerang target militer Rusia dari jarak jauh.
Ini adalah pertama kalinya AS mempertimbangkan untuk memberi Ukraina senjata serangan udara presisi yang memiliki jangkauan luas dan dapat digunakan kembali tanpa batas.
Administrasi Presiden AS Joe Biden akan mengajukan proposal ke Kongres untuk dipertimbangkan dalam beberapa hari ke depan, menurut sumber itu.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR