Ini membuatnya jatuh sakit, dimulai dengan demam dan tidak pernah pulih.
Menerima berita kematian Bajirao, Mastani pun meninggalkan dunia ini dengan patah hati, ada yang mengatakan dia bunuh diri dengan meminum racun.
Pada akhirnya cinta mereka dikorbankan di altar masyarakat dan agama.
Mastani meninggal di Pabal, Pne pada usia 40 pada tahun 1740, dan dimakamkan di Pabal.
Putranya berusia 6 tahun dan dibawa oleh Kashibai, istri pertama suaminya.
Setelah mencapai usia dewasa, dia diberikan tanah ayahnya, menerima mas kawin dari Maharaja Chhatrasal.
Dia dan pasukannya bertempur bersama tentara Peshwa dalam pertempuran ketiga Panipat antara Maratha dan Afghanistan (pasukan Ahmad Shah Abdali, soerang Penjajah dari Afghanistan).
Namun, dia terluka dalam pertempuran dan meninggal beberapa hari kemudian.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR