Secara aktif Indonesia turut serta dalam penyelesaian konflik negara-negara di ASEAN, seperti konflik Kamboja-Vietnam.
J. Soedjati Djiwandono dalam Indonesia’s Post Cold War Foreign Policy (1994) menyebutkan politik Indonesia bebas dan aktif yang tidak berpihak pada blok ideologi man apun sesungguhnya tidak identik dengan ketidakterlibatan.
Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang netral dan satu-satunya negara ASEAN yang tidak terlibat dalam perang Vietnam.
Kedudukan yang netral ini membuat Indonesia berhasil menjadi mediator antara Kamboja dan Vietnam, sehingga kedua negara tersebut berdamai.
- Turut serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan di kalangan anak muda.
Indonesia ikut serta dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di kalangan anak muda.
Seperti kegiatan pemilihan Duta Muda ASEAN, pertukaran pelajar, beasiswa ASEAN Scholarship, dan komunitas anak muda seperti ASEAN Youth Expo.
- Turut menegakkan hak asasi manusia di ASEAN
Untuk menegakkan hak asasi manusia di ASEAN, Indonesia dengan aktif bergabung dalam AICHR.
AICHR atau ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights adalah lembaga menyeluruh yang bertanggung jawab untuk pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) di ASEAN.
AICHR mewakili 10 perwakilan yang ditunjuk dari masing-masing negara, salah satunya Indonesia.
IHCR memperjuangkan penegakan HAM secara keseluruhan, baik hak anak, hak kebebasan berpendapat, hak kesehatan, dan sebagainya yang dibarengi oleh aksi kemanusiaan.
Baca Juga: Peran Indonesia dalam Berdirinya ASEAN, Landasan Perdamaian Kawasan
Baca Juga: Ini Peran Indonesia di ASEAN, Termasuk Andil dalam SEA Games
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR