Pada Januari 2022, Ekuador memproduksi lebih dari 442.000 barel per hari, turun 13% tahun-ke-tahun.
Rencana 100 hari Lasso juga membuka pintu bagi investor swasta untuk berpartisipasi dalam operasi perusahaan minyak negara Petroecuador, yang memegang 75% dari cadangan minyak negara.
Menurut Bloomberg, ketiga perusahaan Valaro, Marathon dan Shell telah melakukan sesi kerja dengan Petroecuador untuk mencari pasokan minyak dari Ekuador.
Menurut Oilprice, dalam konteks kenaikan tajam harga minyak dunia, Ekuador menghadapi peluang untuk menghidupkan kembali ekonomi yang menurun dengan utang publik yang tinggi.
Negara ini dikatakan berutang lebih dari $7 miliar kepada Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Pada tahun 2020, akibat dampak Covid-19 dan kebijakan yang tidak tepat, ekonomi Ekuador mengalami penurunan sebesar 7,8%.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR