Intisari-online.com - Reuters pada 24 April melaporkan bahwa Swiss keberatan dengan keinginan Jerman untuk mentransfer amunisi buatan Swiss ke Ukraina.
Amunisi ini dapat digunakan untuk kendaraan lapis baja Marder yang dinanti-nantikan oleh Kiev.
Berita itu muncul ketika pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadapi kritik yang meningkat karena keengganannya untuk mengirim senjata berat ke Ukraina.
Menurut Reuters, kendaraan tempur lapis baja Marder, yang diproduksi oleh produsen senjata Jerman Rheinmetall, sering menggunakan amunisi yang dipasok Swiss saat berperang.
Namun, ketika Jerman mengirim Marders ke zona konflik, Swiss sering tidak mengizinkan pengiriman amunisi produksinya sendiri.
Sekretariat Nasional Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) mengatakan kepada Reuters bahwa Jerman telah dua kali meminta amunisi buatan Swiss untuk dikirim ke Ukraina.
"Kedua permintaan Jerman di atas ditentang karena prinsip netralitas Swiss," kata SECO seperti dikutip Reuters.
Selama konflik Rusia-Ukraina, Swiss bergabung dengan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Moskow.
Namun, negara itu menegaskan tidak akan mengizinkan senjata Swiss dikirim ke Ukraina.
Pada bulan Maret, Swiss juga menolak ketika Polandia menawarkan bantuan militer ke Ukraina.
Dalam konteks kehabisan senjata untuk dikirim ke Ukraina, Jerman mencoba "memutar" untuk membantu Kiev mendapatkan senjata yang diinginkannya, lapor RT.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR