Tak Bisa Lagi Andalkan Rudal Portabel untuk Hadapi Pasukan Rusia, Dua Negara Ini Kirim Senjata Berat ke Ukraina, Apa Kelebihannya?

Tatik Ariyani

Editor

Panzerhaubitze 2000
Panzerhaubitze 2000

Intisari-Online.com - Di tengah perang dengan Rusia yang masih terus berlanjut hingga kini, Ukraina berharap mendapatkan bantuan senjata dari negara-negara Barat, terutama senjata berat.

Pasokan senjata berat menjadi penting untuk Ukraina merebut wilayah yang telah diduduki Rusia.

Sangat penting bagi Ukraina untuk mendapatkan lebih banyak senjata untuk menghadapi invasi Rusia.

Harapan Ukraina tersebut puntampaknya tak bertepuk sebelah tangan.

Melansir The EurAsian Times, Sabtu (23/4/2022), Belanda berencana untuk menyerahkan howitzer self-propelled 155 mm PzH 2000 buatan Jerman ke Ukraina.

Sementara Jerman akan memasok amunisi 155 mm dan menawarkan pelatihan artileri berat, menurut seorang pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Bloomberg.

Pelatihan dapat diberikan di Polandia atau Jerman.

Selain itu, pemerintah Jerman juga sedang melakukan pembicaraan dengan negara-negara Eropa Timur untuk merundingkan pasokan tank ke Ukraina.

Jerman dapat menyediakan tank modern ke negara-negara ini jika mereka bersedia mengirim peralatan era Soviet mereka ke Ukraina.

Pada bulan pertama invasi di Ukraina, pasukan lapis baja Rusia mengalami penyergapan mematikan di hutan dan pinggiran kota sekitar Kyiv oleh infanteri Ukraina yang dilengkapi dengan senjata anti-tank portabel.

Namun, sekarang militer Rusia telah mengarahkan pasukannya ke wilayah Donbas di Ukraina Timur yang merupakan medan yang relatif terbuka di mana infanteri Ukraina dengan rudal portabel tidak dapat sendirian mengalahkan batalyon mekanis Rusia.

Angkatan bersenjata Ukraina saat ini akan membutuhkan lebih banyak tank dan artileri bergerak untuk menyerang sasaran tanpa membuat personel berjalan kaki ke arah senjata besar Rusia.

Oleh karena itu, PzH-2000 pasti dapat membantu Ukraina untuk melakukan serangan balasan yang efektif terhadap pasukan Rusia di wilayah Donbas.

PzH-2000 adalah meriam tipe tertutup 155-mm pada sasis perayap, dibuat berdasarkan komponen dan unit tangki "Leopard-2".

Kendaraan sepanjang 12 meter ini ditenagai oleh mesin diesel MTU 881 986 tenaga kuda yang dapat memberikan kecepatan 41 mil per jam.

Persenjataan utamanya adalah senapan laras panjang meriam 52 kaliber 155 mm yang diisi dengan cangkang oleh sistem pemuatan otomatis berornamen yang melibatkan pemuat manusia hanya perlu memasukkan perubahan kekuatan yang sesuai sebelum menembak, meskipun senjata dapat diselesaikan secara manual jika pemuat otomatis tidak berfungsi.

Sebanyak 60 peluru dapat disimpan, biasanya termasuk peluru asap dan iluminasi serta bahan peledak tinggi.

Laras meriamnya dikeraskan dengan laser dan dilapisi dengan kromium yang memberikan toleransi panas yang besar.

Baca Juga: Pakar Berikan Analisis Menarik Mengenai Tenggelamnya Kapal Perang Moskva, Ada Kaitannya dengan Korupsi di Rusia?

Baca Juga: Punya Nama Mengerikan 'Rudal Setan II' yang Membawa Hulu Ledak Nuklir, Ini Jangkuan Senjata Berbahaya Rusia Tersebut Jika Sampai Diluncurkan, Konon Bisa Merusak Bumi

Artikel Terkait