Agen-agen rahasia Inggris menyebarkan ramalan palsu bakal terjadinya konfigurasi planet tak lazim antara April - Mei 1941.
Rudolf Hess dibisiki peramalnya (yang telah diracuni agen Inggris) bahwa itulah tanda-tanda kejatuhan Adolf Hitler.
Dengan kata lain, itulah saat paling tepat untuk merintis perdamaian dengan Inggris. Karena, lagi-lagi kata bintang, perjalanan Hess akan berlangsung mulus... lus... lus...
Hess benar-benar termakan tipu muslihat.
Pada 10 Mei 1940 dia dan pesawat terbang Me-110-nya nekat lepas landas dari lapangan terbang di Augsburg, Jerman, menuju Petersfied, Skotlandia.
Hess sempat terjun dengan parasut sebelum pesawatnya jatuh.
Begitu yakinnya pada ramalan bintang, Hess langsung menemui patroli tentara Inggris dan minta diantarkan ke Duke of Hamilton.
Karuan, tangan kanan Hitler ini langsung diringkus.
Tertangkapnya Hess menjadi berita besar dan menyulut kegembiraan rakyat Inggris yang sedang dicekam suasana perang.
Senyuman pun mengembang di mana-mana. Rumor setengah mengejek bahkan menyebut pemimpin Nazi lainnya, Goering, bukan tak mungkin menyusul ke London.
"Namun, saya berharap, dia membawa kartu ransumnya," sambung guyonan itu.
Winston Churchill pun mulanya tak percaya, pilot yang masuk wilayah mereka itu wakil Hitler.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR