Mulanya, Adolf Hitler mengambil keuntungan dari situasi itu.
Tengok saja lambang Partai Nazi, Swastika, yang di berbagai peradaban dianggap sebagai jimat keberuntungan serta tanda kesuburan.
Sedangkan lambang SS yang dikenakan para prajurit elite partai dibentuk dengan gaya huruf Runic Mistik.
Hal itu makin lengkap setelah para perwira kamp-kamp konsentrasi Nazi mengenakan lambang kepala tengkorak dengan dua tulang yang bersilang.
(Baca juga: Ketahuilah, Bukan dari Ayah, Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu!)
Heinrich Himmler, reichsfuehrer SS yang sangat disegani, malah percaya dirinya reinkarnasi Raja Jerman abad ke-10, Heinrich I.
Padahal penyebabnya hanya karena ia mimpi bertemu dan berkomunikasi dengan sang raja yang telah lama tiada.
Himmer lantas menyebarkan keyakinannya dengan membentuk Ahnenerbe (riset leluhur), cabang SS yang menyelidiki okultisme dan asal-usul Aryanisme.
Adapun Rudolf Hess, tangan kanan Hitler di partai, jauh lebih bersemangat dari Himmler.
Konon, dia mendasarkan semua keputusan pentingnya pada saran peramal dan astrolog.
Dia juga percaya bahwa diet vegetarian biodinamis dan teori radiasi tanah mempengaruhi perilaku manusia.
Menurut Hess, roh jahat telah dikirim orang Yahudi untuk mengganggunya. Untuk mengusirnya, dia yakin, hanya bisa dengan menggunakan magnet.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR