Batasnya yakni tidak boleh lebih dari 60 persen.
Karena saat ini rasio utang Indonesia terhadap PDB berada di kisaran 40 persen, maka diklaim pemerintah masih dalam batas wajar dan aman.
Sementara soal sumber utang Indonesia, dikutip dari APBN KiTa Maret 2022, porsi utang negara terbesar Indonesia berasal dari utang penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yakni sebesar Rp 4.901 triliun.
SBN sendiri adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah Indonesia untuk membiayai defisit APBN.
Melalui investasi SBN, masyarakat bisa meminjamkan uang kepada pemerintah, kemudian sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan keuntungan berupa kupon (bunga obligasi).
Bunga kupon yang berlaku adalah mengambang minimal (floating with floor) yang mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap 3 bulan sekali.
Kupon minimal sendiri adalah tingkat kupon pertama dan berlaku sampai dengan waktu jatuh tempo.
Biasanya, imbal dari kupon SBN berada di kisaran 7 persen per tahun. Nilai ini masih lebih besar ketimbang bunga rata-rata deposito bank nasional.
Sederhananya, warga negara sebagai investor menginvestasikan sejumlah uang ke pemerintah dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Lalu, ketika masa jatuh tempo, uang masyarakat yang membeli SBN akan dikembalikan secara penuh oleh pemerintah.
Jadi, jika ditanya negara mana yang paling banyak menggelontorkan utang untuk pemerintah Indonesia saat ini, ternyata jawabannya adalah masyarakat Indonesia sendiri.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR