Chebeliuk lalu mencontohkan, setiap kali ada penguasa Ukraina yang bertindak seperti diktator, rakyat langsung bangkit melawannya.
Misalnya, Revolusi 2014 di Kiev yang menggulingkan presiden Ukraina pro-Rusia Viktor Yanukovych.
Sejarawan tersebut juga menolak klaim Putin bahwa Ukraina dan Rusia adalah satu bangsa.
"Rusia selama 20 tahun hidup dalam kediktatoran, mereka senang-senang saja."
"Kami tidak suka diktator di sini. Putin agak pemimpi. Dia ingin menjadi orang terkuat di dunia. Jika dia mencoba membuat kediktatoran di Ukraina, dia akan gagal," terangnya.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina menegaskan, Rusia tidak dapat mencega Kiev membangun hubungan yang lebih dekat dengan NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Rusia berusaha mengacaukan negara itu dan menyusun kudeta.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan, kudeta terencana dapat menjadi bagian strategi Rusia menjelang invasi militer.
Ketegangan antara kedua negara semakin diperburuk oleh krisis energi Ukraina yang mendalam.
Menurut Kiev, hal itu didalangi oleh Moskwa dengan sengaja.
Ukraina termasuk 15 negara yang pecah dari Uni Soviet pada Desember 1991.
Ekonomi yang buruk ditambah pendekatan lepas tangan Mikhail Gorbachev terhadap wilayah satelit Soviet, menginspirasi gerakan kemerdekaan di republik-republik di pinggiran Soviet.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR