Leo mengasingkan mereka. Sementara kontroversi atas ikon (gambar-gambar keagamaan) berlanjut.
Leluhur mereka, Leo III, telah melarangnya, tetapi Irene datang dari barat dan memuja ikon.
Leo IV mencoba mendamaikan pihak-pihak tersebut, menunjuk seorang patriark Konstantinopel yang lebih bersekutu dengan para ikonofil (pencinta ikon) daripada ikonoklas (secara harfiah, penghancur ikon).
Tetapi pada tahun 780, Leo telah berbalik posisi dan kembali mendukung para ikonoklas.
Khalifah Al-Mahdi menginvasi tanah Leo beberapa kali, namun selalu kalah.
Leo meninggal pada bulan September 780 karena demam saat berperang melawan tentara Khalifah.
Saat Leo IV meninggal, Konstantine, putra Leo dan Irene, baru berusia sembilan tahun, maka Irene menjadi walinya, bersama dengan seorang menteri bernama Staurakios.
Fakta bahwa dia adalah seorang wanita dan seorang ikonofil menyinggung banyak orang, dan saudara tiri mendiang suaminya kembali mencoba untuk mengambil alih takhta.
Kemudian, Irene menyuruh saudara-saudaranya itu ditahbiskan menjadi imam, dan dengan demikian tidak memenuhi syarat untuk berhasil mengambil alih takhta.
Setelah gagal menjodohkan Konstantinus dengan putri Charlemagne, selanjutnya pada tahun 788, Irene mengadakan acara pengantin untuk memilih pengantin untuk putra itu.
Dari tiga belas kemungkinan, dia memilih Maria dari Amnia, cucu perempuan Santo Philaretos dan putri seorang pejabat Yunani yang kaya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR