Intisari-Online.com - Sejak sebelum Putin mengumumkan invasi secara resmi, tepatnya saat Rusia baru mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina, Volodymyr Zelensky sudah mencoba mencari jalan keluar.
Ukraina ingin menggunakan sistem pertahanan Iron Dome dari Israel untuk menghadapi kemungkinan serangan Rusia.
Namun Israel menolak penjualan rudal Iron Dome ke Ukraina. Hal ini diungkapkan oleh jurnalis dan penulis terkenal Israel, Nadav Eyal.
Dalam kolom yang ditulis untuk harian Israel, Yedioth Ahronoth, Eyal mengatakan, penolakan terjadi untuk menghindari keterlibatan Israel dalam krisis Rusia-Ukraina.
Tel Aviv tidak mau ikut terlibat dalam konflik, karena Moskow juga menempatkan pasukannya di Suriah seiring konflik yang terjadi antara Israel dan Suriah.
Sementara itu, kini Ukraina diketahui telah memperbarui daftar permintaan bantuan militer dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Mengutip sebuah dokumen yang dipresentasikan kepada anggota parlemen AS, CNN melaporkan pada Kamis (24/3/2022), bahwa Ukraina baru-baru ini mengatakan kepada AS bahwa mereka sangat membutuhkan 500 rudal anti-tank Javelin dan 500 rudal pertahanan udara Stinger per hari.
Ukraina telah beberapa kali mengajukan daftar bantuan senjata ke AS dalam beberapa pekan terakhir.
Tetapi, permintaan baru-baru ini tampaknya mencerminkan meningkatnya kebutuhan Ukraina akan rudal anti-pesawat Stinger dan rudal anti-tank Javelin.
Daftar baru itu muncul saat Ukraina mengeklaim mereka menghadapi kekurangan senjata potensial di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR