Disebut-sebut Sudah Berhasil Kuasai Ukraina Setelah Hampir Sebulan Perang, Terkuak Rencana Selanjutnya Rusia akan Lakukan Hal Ini di Ukraina

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - PerangRusia-Ukrainatelah berlangsung selama sebulan pada Kamis (24/3/2022).

Sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu, ribuan orang telah tewas dan jutaan orang lainnya terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka.

Gempuran tentara Rusia juga telah menghancurkan kota-kota di Ukraina.

Associated Pressmelaporkan, konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia ke-2 itu juga telah mengganggu tatanan keamanan internasional dan perekonomian global.

Sementara itu, militer Rusia mengatakan pada Jumat (25/3/2022) bahwa fase pertama dari operasi militer di Ukraina telah tercapai.

"Tugas utama tahap pertama operasi telah selesai," kata Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Sergei Rudskoi.

Melansir Kompas.com, kini Rusiaakan fokus pada pembebasan penuh wilayah Donbas, Ukraina timur untuk membebaskan wilayah Donbas.

“Potensi tempur Angkatan Bersenjata Ukraina telah sangat berkurang, yang memungkinkan (kami), saya tekankan sekali lagi, untuk memfokuskan upaya inti kami untuk mencapai tujuan utama, pembebasan Donbas,” ungkap dia, dikutip dari AFP.

Baca Juga: Bikin Amerika Makin Pusing, Korea Utara Nekat Uji Coba Rudal Nuklir Hwasong-17 di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Ini Tujuannya

Baca Juga: 200 Tentara Ukraina Dirawat, Rusia Tuding AS Beri Obat Ilegal ke Prajurit Ukraina dan Mengambil Contoh Kasus di Indonesia Ini

Dia mengatakan, pasukan Rusia telah "praktis" menghancurkan angkatan udara dan pertahanan anti-pesawat Ukraina, serta angkatan laut.

Pada saat yang sama, Rudskoi mengatakan, tentara Rusia tidak mengesampingkan serangan di kota-kota, mengeklaim bahwa serangan seperti itu awalnya tidak direncanakan.

"Awalnya, kami tidak berencana menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil," katanya kepada wartawan.

"Meskipun kami tidak mengesampingkan kemungkinan seperti itu, ketika kelompok individu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka, pasukan dan sarana kami akan berkonsentrasi pada hal utama, pembebasan Donbas sepenuhnya," katanya, mengacu pada Ukraina timur.

Pejabat militer senior itu berbicara kepada wartawan di Moskwa pada hari ke-30 kampanye militer Kremlin di Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera, pengumuman Rusia itu tampaknya menunjukkan bahwa mereka mungkin beralih ke tujuan yang lebih terbatas setelah mengalami perlawanan sengit Ukraina di bulan pertama perang di Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, separatis yang didukung Moskwa sekarang menguasai 93 persen wilayah Luhansk Ukraina dan 54 persen wilayah Donetsk, dua wilayah yang bersama-sama membentuk Donbas.

Militer Rusia pada Jumat (25/3/2022) memperbarui jumlah personelnya yang tewas di Ukraina menjadi total 1.351 tentara.

Baca Juga: Dianggap Mustahil Gelar G20 Tanpa Rusia oleh Anggota DPR, Nyatanya Amerika Malah Pernah Rela Ubah Nama Organisasi Raksasa Ini Hanya Demi Depak Negeri Beruang Merah

Baca Juga: Termasuk Berkati Pernikahan Pasangan yang Kelak Keluarganya Dibantai Geng Komunis, Inilah Kisah Tragis Ratu Victoria dengan Trah Rusia, Ada Kisah Asmara Juga

Mereka juga mengatakan, telah mengevakuasi lebih dari 400.000 warga sipil dan mengecam pasokan senjata Barat ke Kyiv.

Pada konferensi pers di Moskwa, pejabat militer senior memberikan pembaruan pertama tentang angka kematian Rusia dalam beberapa minggu, dan menambahkan bahwa 3.825 tentara luka-luka.

Baca Juga: Bak Dapat Balasan Langsung Usar Gempur Kota-kota di Ukraina, Kapal Rusia yang Bawa Lusinan Tank dan Ratusan Pasukan Langsung Meledak dan Terbakar Beberapa SaatKemudian

Baca Juga: Bak Pencuri yang Tinggalkan KTP, Usai Ditemukan 'Akar Covid-19', Kini Biolab Ukraina Seret Langsung Nama Joe Biden, Hubungannya Sudah 'Berbau Darah'

(*)

Artikel Terkait