Intisari-online.com - Media China melaporkan, tidak ada tanda-tanda kehidupan setelah pesawat China Eastern Airlines jatuh dengan 132 orang di dalamnya, Senin (21/3/2022).
Diberitakan sebelumnya, pesawat Boeing 737-800 tersebut jatuh di pegunungan China selatan saat dalam penerbangan dari kota Kunming ke Guangzhou.
Menurut Media China People's Daily, mengutip seorang pejabat departemen pemadam kebakaran provinsi yang mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing yang berserakan.
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan, pesawat China Eastern Airlines mengangkut 123 penumpang dan sembilan awak.
Pesawat China Eastern Airlines jatuh setelah kehilangan kontak ketika berada di atas kota Wuzhou, sebagaimana dilansir Reuters.
Insiden kecelakaan ini juga dianggap cukup menggemparkan dunia.
Alasan, publik domestik dan internasional dihebohkan dengan jatuhnya pesawat di China karena China Eastern Airlines dan industri penerbangan China memiliki catatan keselamatan yang tinggi.
China Eastern Airlines adalah maskapai penerbangan terbesar kedua di China dalam hal penumpang, mengoperasikan ratusan penerbangan di rute domestik dan internasional.
Menurut informasi di situs web maskapai, China Eastern Airlines yang berbasis di Shanghai, didirikan pada tahun 1998, memiliki rute yang menghubungkan ke 177 negara.
China Eastern Airlines Corporation Limited terdaftar di bursa saham New York, Hong Kong dan Shanghai pada tahun 1997, dan pemerintah China memiliki mayoritas saham.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR