Intisari-Online.com - Rusia mengklaim telah meluncurkan rudal hipersonik mematikan kedua, dijuluki Sizzler oleh NATO, di Ukraina.
Hal itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberi perintah untuk melakukannya untuk pertama kalinya pada 19 Maret lalu.
Militer Rusia mengatakan bahwa mereka menggunakan rudal hipersonik Kinzhal untuk menghancurkan gudang amunisi bawah tanah di Delyatyn, Ivano-Frankivsk Oblast, menurut outlet berita lokal Zvezda.
Sekarang, rudal jelajah Kalibr, yang dapat melakukan perjalanan hingga lima kali kecepatan suara, telah diluncurkan dari kapal di Laut Hitam di lepas pantai Krimea di infrastruktur militer Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Melansir Daily Star, Minggu (20/3/2022), laporan menunjukkan serangan dilakukan pada malam 19 Maret dan pagi hari 20 Maret.
Serangan itu menghantam sebuah situs di kota Nizhyn di negara bagian Chernihiv, 116 mil timur laut Kyiv.
Juru bicara Igor Konashenkov mengatakan: "Workshop di pabrik perbaikan Nizhyn yang digunakan untuk perbaikan kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam operasi tempur dihancurkan dengan rudal jelajah Kalibr berbasis laut yang diluncurkan dari perairan Laut Hitam."
Konashenkov menambahkan bahwa rudal Kalibr yang diluncurkan dari Laut Kaspia dan rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari wilayah udara di atas Krimea juga telah menghancurkan pangkalan penting Ukraina.
Pangkalan itu digunakan untuk menyimpan bahan bakar dan pelumas di dekat Kostayantynivka, di wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan.
Peluncuran rudal Kinzhal hari Minggu belum diverifikasi secara resmi.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR