Intisari-Online.com - Pada 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.
Rusia menyebut langkah tersebut sebagai operasi demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.
Mengomentari operasi khusus Moskow tersebut, Putin menekankan pekan lalu bahwa tentara dan perwira Rusia bertempur "dengan berani, seperti pahlawan sejati", dan dengan "pemahaman penuh tentang kebenaran tujuan mereka".
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, selama operasi khusus yang sedang berlangsung di Ukraina, awak helikopter serang Mi-24 Rusia berhasil menghindari roket yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina dari sistem rudal portabel, melansir Sputniknews, Senin (21/3/2022).
Dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh kementerian pada hari Senin, komandan Mi-24 Oleg Esman menjelaskan bahwa insiden itu terjadi ketika sekelompok helikopter tempur Rusia membersihkan lapangan terbang Ukraina.
Pembersihan lapangan dilakukan untuk memastikan pendaratan pasukan terjun payung Rusia dari helikopter angkut Mi-8.
Menurut Esman, sekitar 15 rudal permukaan-ke-udara ditembakkan ke helikopter dari sistem pertahanan udara portabel buatan AS Stinger selama jalan layang kendaraan udara Rusia di Sungai Dnieper.
Mengacu pada helikopter Mi-24 yang menghadapi serangan frontal, pilot Rusia mengatakan bahwa dia melihat rudal Stinger terbang secara harfiah "menuju bagian depan".
Dia menambahkan bahwa dia sebenarnya tidak punya waktu untuk membuat keputusan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR