Intisari-Online.com - Amerika Serikat lagi-lagi menyeret negara lain untuk terlibat dalam perang Rusia-Ukraina.
Padahal, Ukraina saja jelas-jelas sudah jadi korban bualan dari janji-janji yang dilontarkan Negeri Paman Sam.
Negara yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky ini diminta untuk berani menantang Rusia dengan diiming-iming menjadi anggota NATO.
Namun apa daya, saat Vladimir Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina, Amerika Serikat justru tak menurunkan satu pun pasukannya.
Amerika Serikat hanya merespons serangan Rusia dengan menjatuhkan sanksi-sanksi yang pada dasarnya memang akan menguntungkan negaranya.
Salah satunya berupa pembekuan aset-aset para miliarder Rusia yang tidak lebih dari upaya untuk mengakuisisi kekayaan para milarder tersebut.
Tindakan lain yang dilakukan AS hanyalah mendorong negara-negara lain, khususnya anggota NATO, untuk membantu Ukraina baik dengan bantuan makanan maupun senjata.
Bahkan kini, seperti dilansir Sputnik News, AS mulai melebarkan bualannya ke negara lain, yaitu Turki.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dibujuk agar sudi untuk mengirimkan senjata canggih buatan Rusia untuk membantu Ukraina.
Senjata canggih yang dimaksud adalah sistem pertahanan rudal S-400 yang dikenal sangat mematikan.
Source | : | Reuters,Sputnik News |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR