Meskipun di masa lalu Uni Soviet pernah menyerang Afghanistan, Suriah, dan Chechnya, tapi kini Rusia--melalui diplomasi publik--mampu mengubah pandangan dari musuh menjadi sahabat kaum Muslim.
Di Rusia, katanya, Islam menjadi agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks. Bangunan masjid didirikan di banyak tempat. "Hal itu dilihat oleh kelompok Islam di Indonesia.
"Makanya banyak video atau artikel dalam bahasa Indonesia yang penontonnya jutaan dan menganggap Rusia adalah rekan bagi kelompok Islam."
Terakhir adalah diplomasi publik Rusia yang banyak memberikan beasiswa kepada ratusan mahasiswa untuk belajar ke negara itu.
Yang menarik, katanya, narasi yang dikembangkan dari para lulusan penerima beasiswa itu atas invasi Rusia ke Ukraina, sama persis dengan Pemerintah Rusia.
"Bahwa apa yang dilakukan Rusia, hanya operasi militer. Itu sudah menunjukkan keberpihakan posisi."
Parahnya, analisa yang pro-Rusia tersebut ditelan mentah-mentah oleh masyarakat Indonesia.
Apalagi pengetahuan publik Indonesia tentang apa yang melatari konflik Ukraina dengan Rusia, sangat minim.
KOMENTAR