“Anggota keluarga mencukur rambut dan kepala mereka untuk menenangkan kesedihan mereka,” jelasnya, melansir historicaleve.
Persiapan untuk penguburan anjing keluarga mirip dengan manusia, bahkan di kelas keluarga kaya, upacara pemakaman itu melibatkan ritus yang mahal dan rumit.
Sebuah papirus melaporkan bahwa pada masa Kerajaan Lama (2680-2180 SM), seekor anjing pemburu bernama Abutin, namanya berarti “telinga runcing”, sangat dicintai oleh pemiliknya, yaitu firaun.
Dan ketika hewan itu mati, sang firaun memerintahkan agar peti itu dimasukkan ke dalam harta kerajaan, dimumikan, dan dibalut dengan pita dari linen terbaik.
Sahabat-sahabat tercinta itu menerima makanan terbaik, dimandikan dan disikat, seperti yang ditunjukkan lukisan-lukisan itu.
Mereka juga memiliki nama-nama penuh kasih sayang yang sering menyertakan kata abu ("dihormati", "kekasih", dan "ayah"), kata ubis ("pelindung" ), atau hhi ("milikku").
Para arkeolog telah menerjemahkan hampir delapan puluh nama anjing; beberapa menyinggung kepribadian, pekerjaan atau bakat anjing, seperti "Setia", "Gembala yang Baik" dan "Pedang"; orang lain, untuk karakteristik fisik atau bulunya, memanggilnya "Dibentuk sebagai panah", atau "Ebony".
Sebuah dekorasi Kerajaan Baru berbunyi, "Anjing itu mematuhi kata-kata dan mengikuti tuannya."
Orang Mesir kuno memiliki taman bermain untuk anjing mereka, di mana pawang melepaskan mereka sehingga, dalam permainan persiapan, mereka menemukan dan membawa umpan yang terbuat dari kulit kelinci atau antelop.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR