Intisari-Online.com – Sejarah perhiasan Mesir Kuno dengan tatahan komposisi sepeti kaca berawal dari awal era dinasti.
Perhiasan telah ada dalam berbagai bahan, bentuk, dan kegunaan.
Meskipun perhiasan itu diciptakan untuk digunakan dalam kehidupan, namun orang Mesir Kuno menggunakannya dalam kematian.
Mereka memakaikan perhiasaan itu pada mumi sebagai bagian dari upacara pemakaman.
Menurut kepercayaan Mesir Kuno, perhiasan dan jimat harus dibuat dengan bahan-bahan tertentu yang memberikan kekuatan magis tertentu yang membantu mereka yang meninggal untuk memulihkan kehidupan di akhirat dan mencapai keabadian.
Di antara berbagai jenis perhiasan yang dikerjakan dengan beberapa komposisi seperti kaca yang dimiliki dalam jumlah besar, seperti kalung dan penutup dada, termasuk juga banyak contoh gelang, gelang kaki, cincin, dan anting-anting.
Dalam kaitannya dengan fungsi dan maknanya dalam upacara pemakaman, maka perhiasan lebih dari sekadar ornamen, berupa potongan-potongan yang memiliki kekuatan magis.
Dalam bab XXVII kitab kematian adalah mantra gaib untuk burung pemakan bangkai emas yang ditempatkan pada tubuh jenazah.
Dalam sketsa mereka memberikan instruksi yang tepat tentang cara menguraikannya, itu ditunjukkan dengan cermat seperti yang seharusnya dibuat, merinci bentuk, dan bahan.
Harta karun besar Tutankhamun menjadi bukti yang sangat penting untuk penelitian perhiasan Mesir Kuno dengan inkrustasi kaca, selain itu berfungsi untuk memverifikasi bagaimana instruksi yang ditunjukkan dalam Kitab Orang Mati terpenuhi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR